Setelah Satukan Perusahaan BUMN, Jokowi Bakal Bangun Profesionalisme Pengelolaan dengan Kultur Sederhana

- 16 Oktober 2021, 14:59 WIB
Presiden Jokowi saat melakukan penekanan klakson kapal sebagai tanda Peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, Kamis (14/10/2021).
Presiden Jokowi saat melakukan penekanan klakson kapal sebagai tanda Peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, Kamis (14/10/2021). / Zona Surabaya Raya/

ZONA SURABAYA RAYA - Pada pekan lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan penggabungan perusahaan-perusahaan BUMN, kini BUMN di Indonesia berjumlah 41.

Diketahui sebelumnya perusahaan BUMN berjumlah 108 sebelum dilakukan penggabungan. Setelah itu Jokowi bakal membangun profesionalisme pengelolaan BUMN, dengan membuat kultur yang lebih sederhana.

"Perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia sudah mulai melakukan penggabungan, konsolidasi maupun reorganisasi. Jika sebelumnya ada 108 perusahaan, sekarang BUMN di Indonesia berjumlah 41. Seperti Minggu lalu di NTT, saya meresmikan penggabungan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia," kata Jokowi seperti diunggah dalam Instagram @jokowi, Sabtu 16 Oktober 2021.

"Selanjutnya adalah membangun profesionalisme pengelolaan BUMN. Saya juga meminta para direktur utama BUMN untuk membangun sebuah kultur kerja yang lebih sederhana," lanjut Jokowi.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Lakukan Groundbreaking Pembangunan Smelter Single Line Terbesar di Dunia

Jokowi mencontohkan pada kasus pembangunan pembangkit listrik, di mana terdapat 259 naskah perizinan. Dengan kondisi seperti ini maka bakal menyusahkan investor karena terlalu berbelit-belit.

"Sebagai contoh, untuk membangun pembangkit listrik, terdapat 259 naskah perizinan yang harus dipenuhi calon investor. Nama izinnya berbeda tetapi maksud di dalam surat tersebut sama," terang Jokowi.

" Waktu yang diperlukan mencari izin itu bisa bertahun-tahun. Siapa yang mau investasi kalau berbelit-belit seperti itu?," ungkap orang nomor satu di RI itu.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan guna merealisasikan semuanya itu maka dirinya telah menginstruksikan Menteri BUMN untuk tidak lagi memberikan proteksi kepada perusahaan BUMN yang dalam kondisi menurun.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Instagram @jokowi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x