Heboh! Modus Penculikan Anak Ditukar Beras, Begini Cara Pelaku Bawa Korban

- 8 September 2021, 18:14 WIB
Ilustrasi modus penculikan anak ditukar beras
Ilustrasi modus penculikan anak ditukar beras /Unsplash/Caleb Woods

ZONA SURABAYA RAYA- Muncul modus baru kasus penculikan anak di tengah pandemi Covid-19. Pelaku membawa anak ke toko kelontong untuk ditukar dengan beras.

Setelah mendapatkan beras yang diinginkan, pelaku kabur dan meninggalkan anak yang diculik.

Modus penculikan anak ditukar beras itu terungkap di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Setidaknya kejadian itu sudah kali ketiga di wilayah Rappocini, Makassar.

Mengutip dari Antara, Rabu, 8 September 2021, kejadian itu berawal dari infomasi masyarakat, karena kasus penculikan anak ditukar dengan beras terjadi bukan hanya sekali.

Baca Juga: Terbaru, Vaksinasi Setiap Hari di Mall Ciputra World Surabaya September 2021, Daftar Online, Ini Syaratnya

Modus pelakunya, korban diiming-imingi uang untuk ikut naik di motornya dengan alasan jalan-jalan.

Korban seorang bocah laki-laki diperkirakan berusia 10 tahun ini dijemput pelaku di Jalan Maccini Gusung, Kecamatan Makasar.

Pelaku membawa korban berputar-putar, sambil mencari sasaran toko yang menjual beras.

Pelaku kala itu menemukan toko di Jalan Pelita Raya, Kelurahan Ballaparang. Pelaku pura-pura membeli beras. Namun uang dibilang ketinggalan.

Baca Juga: Vaksin Gratis di Malang dan Batu, 9-11 September 2021, Dosis 1 dan 2, Daftar Online, Buruan Sam!

Pelaku bilang pada pemilik toko akan kembali lagi setelah ambil uang. Sebagai jaminan, anak tersebut ditinggal di toko tersebut.

"Modusnya, sampai di warung dia (pelaku) pura-pura lupa bawa dompet, kemudian anak itu dititipkan sebagai jaminan untuk dipercaya. Ada tiga karung beras dibawa pelaku," ungkap Aipda Syarifuddin, Bhayangkara Binkamtibmas Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini.

Informasi dari korban penjual beras, pelaku menggunakan motor matuc dengan ciri-ciri orangnya agak tinggi, dan kurus.

Baca Juga: Lapas Tangerang Terbakar, Ditjen Pas: 41 Tewas, 74 Luka Ringan, 8 Luka Berat

Atas kejadian itu, jajaran Kepolisian Resor Kota Besar Makassar turun tangan menyelidiki kasus penculikan anak ditukar beras.

"Sudah dilaporkan kepada pimpinan agar mendapat atensi penyelidikan atas kasus ini," ujar Aipda Syarifuddin, Makassar.

Sementara itu, pemilik toko beras, Risnawati menceritakan, pelaku saat itu singgah dan mau membeli beras, dengan alasan ada acara pengantin tetapi lupa membawa uang.

Selanjutnya pelaku mengambil beras satu karung 25 kilogram, dan kembali lagi mengambil dua karung 10 kilogram. Total pengambilan 35 kilogram beras.

Baca Juga: Lamongan Tembus Masuk Level 1, Kota Surabaya Masih Level 2, Berikut Daftar Kabupaten Kota Lainnya

"Alasannya, lupa ambil uang, jadi saya bilang jangan ambil semua, lalu dia bilang titip adikku dulu sebentar, nanti pulang diambil lagi disitu, kemudian pergi begitu saja," papar dia.

Risnawati baru sadar setelah si anak ini menangis. Saat ditanya, si anak mengatakan tidak kenal dengan pelaku.

Si anak juga mengaku bukan adiknya seperti dikatakan pelaku. Ia hanya dijemput pelaku di dekat rumahnya dan diiming-imingi diberi uang Rp15 ribu.

"Saya bilang ke dia (korban) itu kakakmu kah? dia bilang bukan, hanya dijanji saja uang, tapi uangnya tidak ada. Ada Rp500.000 kerugianku," aku Risnawati.

Baca Juga: Vaksin Gratis Polda Jatim di Taman Bungkul dan RS Bhayangkara, Setiap Hari, Dosis 1 dan 2, Daftar Online

Korban akhirnya dipulangkan ke rumah orang tua korban. Sedang orangtua korban, Jufri (38) sempat cemas, anaknya belum pulang sejak bermain di sekitar rumahnya.

"Sempat saya melapor di Kantor Polrestabes Makassar, anak saya hilang dan belum pulang," ungkap Jufri.

Ia pun kaget setelah polisi membawa anaknya pulang ke rumah dan menceritakan jika anaknya menjadi korban penculikan dengan modus ditukar dengan beras di toko kelontong. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah