ZONA SURABAYA RAYA- Kabar mengejutkan datang dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Pasalnya, data pengguna di aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC) Kemenkes diduga bocor.
Untuk diketahui, e-HAC merupakan kartu kewaspadaan kesehatan yang menjadi salah satu persyaratan wajib bagi masyarakat melakukan perjalanan di dalam maupun luar negeri.
Saat ini aplikasi e-HAC telah digunakan lebih 1 juta pengguna. Bahkan e-HAC telah terintegrasi dengan sistem informasi satu data Covid-19 aplikasi PeduliLindungi.
Dugaan data e-HAC bocor diungkap Tim peneliti VPNMentor Noam Rotem dan Ran Locar. Mereka menyebut e-HAC tidak mempunyai privasi maupun protokol keamanan data yang mumpuni.
Baca Juga: PENTING! Jadi Syarat Perjalanan Semua Transportasi, Begini Cara Mendaftar di Aplikasi PeduliLindungi
Akibatnya, lanjut VPNMentor Noam Rotem dan Ran Locar, data pribadi lebih dari satu juta pengguna e-HAC melalui server terekspos.
Sedikitnya, terdapat 1,3 juta pengguna yang terkespos dengan total besaran data mencapai 2 gigabyte.
VPNMentor melaporkan, tak hanya pengguna e-HAC yang datanya terekspose, namun juga seluruh infrastruktur terkait e-HAC.
Data tersebut di antaranya data tes Covid-19 yang dilakukan penumpang, data pribadi penumpang, data rumah sakit, sampai data staf e-HAC.