Network
ZONA SURABAYA RAYA - Dianggap pencitraan atas kegiatannya yang diunggah di media sosial, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa itu merupakan kegiatan nyata dirinya kepada warga.
Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar harus melihat sendiri, turun ke lapangan mengetahui permasalahan atau hal apa saja yang tidak benar yang dirasakan rakyatnya.
Hal tersebut disampaikan Ganjar Pranowo dalam acara "Klarisikasi" yang diadakan Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) yang digelar Senin, 30 Agustus 2021 malam, melalui Zoom meeting.
"Saya ini bukan pencitraan, tetapi membangun citra. Kalo saya tidak seperti ini bagaimana rakyat saya bisa tahu apa kerja saya? Kalo gak gini lak aku sak karepe dewe (semaunya sendiri), saya harus paham masalah apa yang dirasakan rakyat saya, kan saya Gubernurnya," ucap Ganjar.
Baca Juga: Bupati Probolinggo dan 9 Orang Lainnya Diperiksa 3 Jam di Polda Jatim
Lebih lanjut mengenai teguran dari Puan Maharani perihal aktifitasnya di sosial media, pria yang gemar nasi goreng ini mengatakan bahwa sebagai Gubernur yang harus bisa merangkul semua rakyatnya, saat ini sosial media adalah cara paling efektif untuk dekat dengan warga, lebih ada personal response.
"Terkait yang disampaikan Mbak Puan, saya malah seneng dan bisa menunjukkan bahwa dengan model pendekatan seperti ini saya lebih bisa merangkul semua warga saya. Kalo mau sowan ketemu Gubernurnya harus pake surat dulu ya 'mbelgedhes' (kata yang dipakai dalam masyarakat Jawa yang sama artinya dengan hal yang mustahil), tidak jadi berangkat akhirnya," kata Ganjar.
"Tapi kalo lewat medsos, kan lebih gampang, lebih kekinian. Segampang kalo bilang, Pak Ganjar folback dong! Jadi kan masyarakat lebih enak buat menyampaikan apa yang ingin disampaikan. Saya ini meskipun rambutnya kolonial (berwarna putih), tapi jiwa saya milenial," imbuh Ganjar sembari melemparkan senyuman.
Baca Juga: Tas, Dompet dan Handphone Bupati Probolinggo Disita Petugas
