Hasil Survei Charta Politika: Pasangan Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil bisa Menang Pilpres 2024

26 April 2022, 12:06 WIB
Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil. /

ZONA SURABAYA RAYA - Hasil survei lembaga Charta Politika Indonesia mengungkap pasangan Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil bisa menang Pilpres 2024.

Dalam survei bertajuk Preferensi Sosial dan Politik Masyarakat Tahun 2022, Charta Politika mendeskripsikan tingkat elektabilitas sederet sosok calon presiden pun calon wakil presiden.

Baca Juga: Benarkah Masyarakat Puas dengan Kinerja Pemkot Surabaya? Hasil Survei ini Mengejutkan

Terkait hasil survei tersebut, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menjelaskan.

  • Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil

Ganjar Pranowo (26.6 persen) disebutnya sebagai sosok yang paling banyak terpilih kalau Pilpres digelar hari ini dengan angka 26,6 persen.

Di belakang Ganjar ada nama Prabowo Subianto dengan 22,0 persen, kemudian Anies Baswedan 19,7 persen, lalu Ridwan Kamil 4,1 persen.

"Dalam elektabilitas calon wakil presiden hanya dua nama yang secara angka survei ketat bersaing. Mereka Sandiaga Uno dengan angka 25,4 persen dan Ridwan Kamil 16,4 persen. Serta Khofifah Indar Parawangsa sebesar 8,9 persen,” ungkap Yunarto pada keterangan hasil survei, di kutip Selasa, 25 April 2022.

Baca Juga: Survei CPCS: Milenial Pilih Ganjar dan Ridwan Kamil, Jadi Ancaman Puan-Prabowo di Pilres 2024

Simulasi pasangan capres-cawapres oleh survei Charta Politika terlihat Ganjar Pranowo semakin kuat kalau di pasangkan dengan Ridwan Kamil.

Pasangan tersebut lebih unggul di banding Prabowo-Sandiaga Uno atau Anies Baswedan-AHY dengan angka 34,1 persen.

Survei yang sama juga menyebutkan, kalau di pasangkan dengan Sandiaga Uno, Ganjar memperoleh dukungan responden sebanyak 34,3 persen.

Pada simulasi secara berpasangan, sambung dia, terlihat kompetisi antara Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Umbar Janji Pendapatan Rp7 Juta, Survei Unair: 73 Persen Penghasilan Warga Anjlok

Dalam beberapa simulasi yang di lakukan, secara umum Ganjar Pranowo berada pada elektabilitas tertinggi dalam beberapa pengujian.

  • Metode penelitian

Terkait metode penelitian, Yunarto menjelaskan, sampel survei ini di pilih sepenuhnya secara acak (probability sampling).

Hal itu dengan menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling).

Hal itu dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap Provinsi pada 10-17 April 2022.

Baca Juga: Hasil Survei: PDIP Tertinggi, Ganjar Kedua di Bawah Prabowo, masih tak Mau Usung si Gubernur Jateng?

Dengan jumlah sampel sebanyak 1220 responden, margin of error +/- 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Unit sampling primer survei (PSU) ini adalah desa/kelurahan. Dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 122 desa/kelurahan yang tersebar di Indonesia.

Laporan survei kali juga menyajikan tren data dari hasil survei-survei nasional yang pernah di lakukan Charta Politika Indonesia sebelumnya.

Untuk diketahui pada survei sebelumnya, nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno sendiri beberapa kali muncul dalam hasil sejumlah lembaga survei sebagai kandidat cawapres paling kuat.

Baca Juga: Survei ARSC Pilpres 2024, Anies Ungguli Prabowo dan Ganjar, Puan Terlempar

Survei Indikator beberapa waktu lalu bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika elektoral jelang Pemilu 2024 yang di lakukan pada 6 hingga 11 Desember 2021.

Ridwan Kamil berada di urutan kedua dengan raihan 15,3 persen di bawah Menparekraf Sandiaga Uno yang meraih 25 persen.

Angka itu di dapatkan dari pertanyaan siapa Wakil Presiden yang akan terpilih jika Pilpres di gelar saat ini.

Persentase yang tercapai Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno cuma bisa tersaingi oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 12 persen.

Baca Juga: Digadang-gadang Maju Pilpres 2024, Ganjar Pranowo: Saya Takut Isteri

Sisanya, ada nama-nama lainnya seperti Menteri BUMN Erick Tohir atau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Mereka cuma mencapai angka di bawah 10 persen. ***

Editor: Budi W

Sumber: Charta Politika

Tags

Terkini

Terpopuler