Usai Sebut PeduliLindungi Buatan Singapura, Mantan Bos Garuda Hapus Unggahannya di Instagram, Ada Apa?

14 September 2021, 10:48 WIB
Aplikasi PeduliLindungi yang menjadi polemik akhir-akhir ini /ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti.

ZONA SURABAYA RAYA- Mantan Komisaris Garuda Indonesia, Peter F. Gontha membuat pernyataan mengejutkan terkait aplikasi PeduliLindungi di akun Instagramnya @petergontha. Ia sempat menyebut PeduliLindungi merupakan aplikasi buatan Singapura.

"Ternyata aplikasi PEDULI LINDUNGI itu aplikasi bikinan SINGAPORE," kata Peter F Gontha dalam unggahannya di aku Instagramnya pada Senin malam, 13 September 2021.

Peter F. Gontha mengungkap hal itu dibarengi dengan unggahan foto logo PeduliLindungi dengan latar warna biru muda.

Namun Peter F. Gontha telah menghapus unggahannya itu. Ketika ZonaSurabayaRaya.Com (Pikiran Rakyat Media Network) mengecek lagi pada Selasa, 14 September 2021, pukul 10.00 WIB, unggahan Peter di akun @petergontha sudah tidak ada alias dihapus.

Baca Juga: Data Jokowi Saja Bocor, Ini 3 Tips Aman Gunakan Sertifikat Vaksin Covid-19

Padahal sekitar pukul 07.00 WIB, unggahan itu masih ada dan mendapat like lebih dari 1.000-an netizen. Berikut ini unggahan lengkap Peter F Gontha sebelum dihapus:

"Ternyata aplikasi PEDULI LINDUNGI itu aplikasi bikinan SINGAPORE. Gila...Seluruh data kita direkam Singapore, dan kedaulatan Data Indonesia sudah ada ditangan mereka, meski ini aplikasi Telkom.

Mereka tau Alamat kita, tgl Lahir kita, email Kita, kita makan apa, kita kemana aja… semua mereka tau. Kalau info ini salah mohon saya di informasikan apa yang salah."

Unggahan mantan Komisaris Garuda, Peter Gontha yang menyebut Aplikasi PeduliLindungi buatan Singapura.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Vaksin di Kampus dan Puskesmas Wilayah Sidoarjo 14-25 September 2021, Dosis 1 dan 2

Untuk diketahui, aplikasi PeduliLindungi belakangan ini menjadi sorotan publik, menyusul dugaan kebocoran data e-HAC yang terintegrasi pada PeduliLindungi.

Kemudian beredar data NIK dan vaksinasi Presiden Jokowi yang disebut-sebut berasal dari PeduliLindungi.

Tak lama kemudian muncul situs pedulilindungi.com yang disebut sebagai situs PeduliLindungi palsu dan diduga bisa mencuri data penggunanya.

Mengutip dari laman resmi Kementrian Kominfo, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi menyampaikan pemerintah menggunakan Aplikasi PeduliLindungi sesuai Keputusan Menteri Kominfo Nomor 171 Tahun 2020.

SK tersebut tentang Penetapan Aplikasi Pedulilindungi Dalam Rangka Pelaksanaan Surveilans Kesehatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) beserta perubahannya.

Baca Juga: Untuk Umum! Vaksin Gratis di UM Surabaya 15-16 September 2021, Dosis 1 dan 2, Daftar Online

Pada bagian lain, Kominfo menjelaskan pihaknya mengembangkan aplikasi buatan dalam negeri untuk melacak penyebaran virus corona yang dinamai PeduliLindungi pada pekan terakhir Maret 2020.

Pada akhir Juni, aplikasi PeduliLindungi bisa diunduh di Google Play Store, yang tidak lama setelahnya dapat pula diunduh Apple App Store.

Cara kerja PeduliLindungi dipasang di ponsel orang yang positif terjangkit Covid-19. Aplikasi ini memiliki fitur tracking, pelacakan, dapat melihat log pergerakan orang yang positif terinfeksi virus corona selama 14 hari ke belakang.

Berdasarkan hasil tracking dan tracing (penelusuran), aplikasi akan memberikan peringatan kepada nomor-nomor ponsel yang berada di sekitar pasien positif Covid-19 untuk segera melakukan protokol Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Baca Juga: Kuota 3.000! Vaksin Gratis di UWK Surabaya 14 September 2021, Bebas Domisili, Daftar Online

Menurut Kominfo, aplikasi PeduliLindungi merupakan buatan Kominfo dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dijalankan sepenuhnya Telkom Indonesia.

Kominfo juga menggandeng Gojek untuk memperluas akses ke aplikasi PeduliLindungi. Integrasi Gojek dengan PeduliLindungi sudah dimulai sejak 23 Juni lalu.

Belum lama ini, PeduliLindungi menambahkan layanan telemedis untuk membantu masyarakat memantau kesehatan.

Kementerian bekerja sama dengan Good Doctor Technology dan GrabHealth untuk menyediakan layanan telemedis di aplikasi PeduliLindungi, yang bisa diakses sejak 18 Desember lalu.

Baca Juga: Daftar Sekarang! Vaksin Gratis di Mall Ciputra World Surabaya 13-15 September 2021, Ini Link Daftar Online

Melalui kerja sama ini, layanan GrabHealth yang dibantu oleh Good Doctor bisa diakses melalui aplikasi PeduliLindungi, melalui menu "teledokter" yang tersedia selama 24 jam penuh.

Selanjutnya, mulai Selasa 14 September 2021, masyarakat yang akan berbelanja ke supermarket wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Ini ditegaskan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 39 Tahun 2021.

Ini yang kemudian mendorong anggota Komisi I DPR Sukamta meminta keseriusan pemerintah melindungi data masyarakat dan situs strategis milik pemerintah. Termasuk data pada PeduliLindungi.

"Bobolnya data Kementerian dan lembaga harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah, khususnya BSSN dan Kominfo untuk menjaga dan melindungi dunia siber kita," cetus Sukamta dikutip dari Antara.

Baca Juga: Resmi! PPKM Berlevel Diperpanjang Lagi hingga 20 September 2021, tapi Bioskop dan Wisata Boleh Dibuka

Ia menyatakan sudah lama khawatir soal kebocoan data tersebut. Tak hanya kebocoran data dunia bisnis dan kesehatan, tapi kebocoran data juga bisa bocor di bidang politik.

"Pengamanan situs dan data di Indonesia harus diseriusi oleh pemerintah, Kasus pembobolan jutaan data telah berulang kali terjadi," tanda doktor lulusan Inggris itu. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Kominfo Instagram @petergontha Antara

Tags

Terkini

Terpopuler