ZONA SURABAYA RAYA - Sempat dikabarkan adanya informasi kebocoran data eHAC dilaporkan oleh VPN Mentor. Laporan tersebut telah diverifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan diterima oleh Kemenkes pada tanggal 23 Agustus 2021.
Kemudian Kemenkes melakukan penelusuran dan langsung melakukan tindakan perbaikan-perbaikan pada sistem eHAC.
Ramainya kasus tentang kebocoran data elektronik Health Alert Card (eHAC), dari hasil penyelidikan kepolisian tidak ditemukan adanya dugaan kebocoran data pengguna pada aplikasi eHAC. Polisi juga tidak menemukan upaya pengambilan data dari server eHAC.
Disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes, dr Anas Maruf, dikutip dari PMJ News data masyarakat yang ada dalam sistem elektronik Health Alert Card (eHAC) dipastikan aman dan tidak bocor serta dalam perlindungan.
Baca Juga: Fungsi dan Arti Warna Barcode Aplikasi PeduliLindungi
Setelah dipastikan tidak ditemukan adanya pengambilan data pengguna eHAC, maka bantuan penyelidikan oleh Siber Polri dihentikan.
Kepolisian resmi menghentikan penyelidikan terhadap dugaan kasus kebocoran data di aplikasi sistem eHAC.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, data pengguna eHAC tetap aman dan saat ini sudah terintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi,” terang Anas Maruf dalam keterangan resminya, Kamis 9 September 2021.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Sebanyak 500 Dosis Bantuan dari Australia Tiba di Indonesia