Oksigen Langka, Pasien COVID-19 Terancam, Ini Permintaan Ketua DPR Puan Maharani

5 Juli 2021, 18:57 WIB
Puan Maharani meminta pemerintah mengatasi kelangkaan oksigen /ANTARA/

ZONA SURABAYA RAYA - Kelangkaan oksigen untuk pasien COVID-19 alami kelangkaan, khususnya di Pulau Jawa dan Bali.
Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintahan di bawah Presiden Jokowi segera mengatasi.

Kelangkaan oksigen menjadi persoalan mendesak. Salah satunya dialami RS Sardjito Yogyakarta hingga mengirimkan surat kepada Kementerian Kesehatan untuk menambah pasokan oksigen demi keselamatan pasien.

Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) menyebutkan setidaknya ada lima provinsi yang mengalami kondisi kelangkaan oksigen medis, yakni D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

"Selain menipisnya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, saat ini persoalan yang tak kalah mendesak untuk diatasi adalah kelangkaan oksigen untuk pasien COVID-19," kata Puan Maharani, Senin 5 Juli 2021.

Baca Juga: Pasien COVID-19 Penuh, 13 Rumah Sakit di Surabaya Tutup IGD, Ini Daftarnya

"Pemerintah pusat harus bergerak lebih sistematis dan cepat untuk mengatasi karena berdampak pada keselamatan pasien yang sedang dirawat," lanjut Puan menegaskan.

Putri Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri ini menambahkan persoalan kelangkaan oksigen tidak bisa diatasi dengan cara-cara reaktif. Pemanfaatan teknologi informasi digital secara maksimal harus dilakukan untuk mendapatkan data yang valid.

Menurut Puan, dengan pendataan dan pemetaan dapat diketahui ketersediaan oksigen di suatu kota sudah mulai menipis sehingga bisa dikirim dari kota terdekat atau disuplai dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Catat! Diskon 50 Persen Listrik PLN Berlanjut, Ini Ketentuan untuk Pelanggan Rumah Tangga, Sosial dan Industri

Puan mendesak pemerintah segera mengeksekusi kebijakan mengalihkan oksigen untuk kebutuhan industri menjadi oksigen medis.

Selain itu, pengawasan rantai pasokan oksigen dari produsen ke konsumen harus menjadi perhatian pemerintah.

"Pemerintah sudah memutuskan 90 persen produksi oksigen nasional akan digunakan untuk kebutuhan medis. Kebijakan ini harus segera dieksekusi untuk mengantisipasi situasi darurat seiring terus meningkatnya kasus COVID-19 dan kebutuhan oksigen di rumah sakit," pinta Puan.

Baca Juga: Soal Video Syur Isteri Sule dengan Manajer, Nathalie Holscher Beri Waktu Dua Minggu Membuktikan

Sebelumnya, ekonom senior Faisal Basri mengkritik ketidaksiapan pemerintah menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Salah satunya soal ketersediaan tabung oksigen.

"Ungovernable government: pemerintah bilang tabung oksigen cukup, tapi kian banyak rumah sakit teriak kehabisan tabung oksigen; pemerintah bilang uang cukup, tapi nunggak pembayaran rumah sakit dan insentif tenaga kesehatan yg bertarung nyawa demi menyelamatkan pasien covid," cuit Faisal di akun Twitter pribadinya, @FaisalBasri. ***

 

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler