Network
" Namun dia mencatat bahwa orang yang lebih muda tidak kebal terhadap kondisi tersebut.
“Hal ini juga dapat dilihat pada kelompok usia muda yang terkena iklim indeks UV tinggi, gaya hidup yang buruk (seperti merokok), atau pada pasien dengan gangguan metabolisme kronis seperti diabetes,” kata Dr. Dello Russo.
“Jenis katarak ini berhubungan dengan bagian tengah lensa kristal di mata di belakang pupil, yang berubah warna dan keruh seiring waktu,” jelasnya.
Baca Juga: Simak Tips Mengenali dan Mencegah Burnout dalam Bekerja Menurut Psikolog!
"Seiring kian bertambah umur pasien, lensa menjadi lebih kabur, akibatnya terjadi penurunan jarak visi dan hilangnya warna dan kontras dalam visi (penglihatan)."
Namun, Dr. Dello Russo mencatat bahwa perkembangan katarak sklerotik nuklir bisa agak menyesatkan, karena beberapa orang mungkin menemukan bahwa penglihatan mereka benar-benar membaik pada awalnya. "
Baca Juga: Anda Harus Tahu, Berikut Tips Mencegah dan Meredakan Sakit Kepala Ketika Sedang Berpuasa
Ada beberapa pasien yang awalnya dapat mengalami beberapa perbaikan dalam penglihatan dekat sebagai katarak sklerotik nuklir berkembang karena pergeseran rabun pada lensa atau kejadian yang disebut 'situs kedua,'" katanya.
"Namun saat katarak semakin matang, pasien mengalami kehilangan penglihatan secara bertahap dan akhirnya memerlukan operasi katarak untuk menghindari kehilangan penglihatan yang parah."
· Katarak kortikal
"Katarak kortikal adalah bentuk katarak umum lainnya yang dapat berkembang," kata Dr. Dello Russo kepada Health Digest.
"Katarak kortikal terjadi karena ada kekeruhan pada lensa yang berkembang di tepi luar lensa kristal," jelasnya.
"Kekeruhan seperti bicara berkembang dari bagian luar lensa dan berkembang menuju pusat lensa dalam pola seperti bicara."
Dr. Dello Russo mengatakan bahwa seringkali, tanda pertama katarak kortikal adalah silau yang memengaruhi kehidupan sehari-hari pasien.
