ZONA SURABAYA RAYA - Seiring bertambahnya usia, perubahan kualitas penglihatan kita bukanlah hal yang aneh.
Bagi sebagian orang, ini mungkin termasuk perkembangan katarak. Katarak terjadi akibat pemecahan protein pada lensa mata, menurut American Academy of Ophthalmology (AAO).
Dikutip dari laman healthdigest.com, Sabtu, 22 April 2023, Ketika ini terjadi, ini menyebabkan lensa tampak keruh.
Penderita katarak mungkin mengalami penglihatan kabur, penglihatan ganda, kepekaan terhadap cahaya, dan kesulitan melihat di malam hari.
Baca Juga: Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran Agar Tenang Saat di Kampung Halaman
Gambar juga dapat berubah warna, tampak pudar atau kuning, bukannya jernih dan cerah.
Dr. James Dello Russo adalah dokter mata selama 21 tahun dan Direktur New Jersey Eye Center, pusat bedah dan mata multispesialisasi.
Baca Juga: Berikut Tips agar Rumah tetap Aman Ketika Ditinggal Mudik Lebaran Ala Pemkot Surabaya
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Health Digest, Dr. Dello Russo menguraikan tiga jenis katarak paling umum yang dia lihat berkembang pada pasien, penyebab kondisi tersebut, dan bagaimana kita dapat mempraktikkan strategi pencegahan yang efektif.
· Katarak sklerotik nuklir
Katarak yang paling umum terlihat dalam praktik saya adalah katarak sklerotik nuklir, katarak kortikal, dan katarak subkapsular posterior, katanya.
"Katarak sklerotik nuklir sangat umum ditemukan pada populasi geriatri, mempengaruhi sebagian besar pasien berusia enam puluh tahun ke atas.