“Tapi ada sejumlah orang yang angkanya kecil sekali, dimana ia akan mengalami gangguan jantung tanpa (penyumbatan pembuluh) koroner. Sejak awal sudah ada defect (cacat) yang kurang lebih meningkatkan risiko faktor terkena (penyumbatan pembuluh) koroner,” papar praktisi kesehatan di RS Siloam Surabaya tersebut.
Baca Juga: Alami SERANGAN JANTUNG Mendadak, Lakukan Metode ini Sebagai Pertolongan
Keadaan korban yang meninggal ketika bersepeda mengindikasikan individu yang aktif berolahraga. Meski demikian, Yusuf menegaskan bukan berarti olahraga memperparah risiko penyakit kardiovaskular.
Yusuf menjelaskan, olahraga merupakan hal yang dianjurkan secara medis. Namun, tetap harus ada ‘introspeksi diri’.
“Contoh konkritnya, ketika saya mau berolahraga tapi tensi saya 190 atau ketika saya lagi demam, ya, jangan berolahraga. Tapi ketika tidak ada keluhan, tensinya bagus, maka mulailah dengan olahraga ringan dan bertahap,” ujar dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) itu.
Yusuf kemudian memberikan tips menghindari penyakit serupa. Gangguan terhadap jantung dapat diminimalisir dengan tidak merokok serta menghindari konsumsi kolesterol dan gula berlebih.
Olahraga rutin juga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Bagi individu yang memiliki risiko penyakit jantung bawaan, Yusuf anjurkan agar menjalani pemeriksaan rutin. ***