Caleg PKB Ngamuk di Pasuruan

- 23 November 2023, 09:18 WIB
Tangkapan layar Video rekaman CCTV Caleg PKB di Pasuruan Ngamuk
Tangkapan layar Video rekaman CCTV Caleg PKB di Pasuruan Ngamuk /Zona Surabaya Raya /

ZONA SURABAYA RAYA - Seorang peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, atau Caleg PKB DPRD Kabupaten Pasuruan, ngamuk dirumah rivalnya yang sama-sama Caleg PKB.

Caleg PKB DPRD Kabupaten Pasuruan ini yang  ngamuk ialah Tri Wahyuni dan dia mengamuk dirumah rivalnya yaitu yang sama-sama Caleg PKB Wasik Rahman Hamzah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network) pada saat caleg PKB yang mengamuk dirumah rivalnya tersebut melakukan penyerangan menggunakan tongkat besi 

Selain itu, pada saat menyerang rumah kompetitornya tersebut, dia berpakaian bak ninja serta memegang tongkat besi.

Baca Juga: Caleg PKB se Dapil di Pasuruan Ngamuk Akibat Rebutan Suara Rakyat, Ini Kata Ketua DPCnya

Baca Juga: Ketua KPK Jadi Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan

Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat jelas, keluarga Wasik itu tampak mempertahankan diri menggunakan bangku ngaji dan peralatan sapu agar terhindar dari serangan tongkat besi.

Jelang beberapa detik kemudian, Tri Wahyudi berhasil dilumpuhkan lalu dihajar dan diikat, kemudian diserahkan ke Mapolsek Pandaan, Polres Pasuruan.

Wasik yang juga Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Pasuruan ini menerangkan, kalau peristiwa ini sebenarnya terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa 21 November 2023.

Baca Juga: Pensiunan Guru di Probolinggo Ajak Gadis di Bawah Umur Masuk Kamarnya, Si Gadis Trauma

Dimana, saat itu Tri Wahyudi bertamu ke rumahnya dan diterima oleh keluarganya.

Sebab, saat itu ia sedang ada kegiatan di luar dan istrinya yang tidak mengenal Tri Wahyudi memberitahukan kepada suaminya kalau ada tamu.

Tri Wahyudi kemudian pamit ke tolilet yang ada di luar dan tidak kembali ke ruang tamu tersebut.

Baca Juga: Dua Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, Satu Pesawat Mengeluarkan Api dan Asap Tebal

Akan tetapi, motor milik pelaku tersebut tetap terparkir di halaman rumah yang jadi satu dengan lembaga pendidikan Al-Quran (TPQ).

"Saya yang datang sekitar pukul 22.00 WIB pun heran, ini motor siapa yang parkir. Saya tanya istri dan keluarga saya, semuanya tidak kenal. Akhirnya saya minta saudara saya menutup gerbang agar motornya tidak hilang dan saya masuk ke rumah untuk mandi," jelas Wasik pada wartawan, seperti dikutip pada Kamis 24 November 2023.

Belum sempat mandi, Wasik mendengar suara gedoran pintu dari lantai dua rumah, hingga membuat istrinya kaget. 

Baca Juga: Karyawan Bank di Probolinggo Gelapkan Uang Nasabah Ratusan Juta, Pelaku Ditangkap Kabur ke Jawa Tengah

Wasik kemudian mengeceknya menggunakan senter ke lantai dua rumah.

"Di lantai dua tiba-tiba ada laki-laki (Tri Wahyudi) yang berpenutup wajah kayak ninja. Akhirnya senter-senteran, dia pakai kayak laser. Saya suruh turun. Tapi dia terus teriak sampai seluruh keluarga saya, kakak saya keluar dan mengira ada maling," ungkapnya.

Setelah itu, Wasik mengatakan Tri Wahyudi kabur ke ruangan kelas TPQ yang berdampingan dengan lantai dua rumahnya.

Baca Juga: 3 Rumah Warga Terbakar Didekat SPBU Curah Sawo Gending Probolinggo, Polisi Lakukan Penyelidikan

Wasik dan keluarnya pun kemudian mengejar dan terlibat aksi saling dorong pintu di ruang kelas tempat persembunyian Tri Wahyudi. 

Tri Wahyudi yang kalah dorongan langsung menyerang menggunakan dua tongkat besi.

Keluarga Wasik yang menggunakan alat seadanya, berhasil menangkis, hingga membuat Tri Wahyudi kembali masuk ke dalam kelas.

Baca Juga: Dapat Uang Banyak di Medsos, Pelaku Penipuan Jual Beli Tanah Kavling Ditangkap Polisi Probolinggo

Keluarga Wasik berhasil melumpuhkan aksi Tri Wahyudi dan kemudian membawa Tri ke lantai satu dengan cara diikat agar tidak kabur. 

Setelah pelumpuhan itu, baru diketahui bahwa pria tersebut adalah Tri Wahyudi yang sama-sama caleg PKB.

"Setelah dia diamankan ke polsek, orangtuanya Tri Wahyudi dipanggil, saya juga dipanggil untuk menyampaikan kronologi. Dalam pembicaraan kemarin dari orangtua, ternyata mohon maaf, dia ini ada semacam depresi atau bagaimana gitu," bebernya.

Baca Juga: Bawaslu Probolinggo Diprotes Warga, Penurunan APK Dianggap Tebang Pilih

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pandaan, IPTU Budi Luhur mengatakan kalau kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

“Kami sudah memberikan keterangan dari kedua belah pihak. Dan keduanya setuju untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Kerusakan yang dialami itu kaca pecah dan beberapa pintu rusak,” kata IPTU Budi.***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah