Menurut Imam Ibnu `Asyur, kata Kiai Afif, dikatakan komprehensif karena keamanan mencakup semua aspek kehidupan, seperti kesejahteraan, pendidikan, sosial, dan sebagainya.
Baca Juga: Gelar Kirab Kebangsaan Dalam Rangka Satu Abad NU, PKB Jatim Beri Pelayanan ke Warga Nahdliyin
Sebaliknya, tanpa keamanan, semua aspek tersebut akan sirna karena tergerus oleh peperangan atau kekerasan.
“Umat Islam adalah aktor keamanan atau perdamaian, namun dalam prakteknya tidak bisa berjalan sendirian harus berjalan beriringan dengan pihak lain,” tambahnya.
Kiai Afif juga menegaskan bahwa peperangan bukan ajaran Islam.
Menurutnya, ada sebagian pihak yang tidak sependapat dengan pernyataan tersebut, pasalnya sejarah telah membuktikan bahwa banyak peperangan yang dialami oleh umat Islam.
“Masalahnya adalah Islam itu agama damai namun ternyata ada peperangan, peperangan dalam Islam adalah untuk bertahan bukan menyerang,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Kiai Afif sedikit mengupas sejarah kota Madinah yang menjadi negeri aman dan stabil.
Adanya perang yang melibatkan masyarakat Madinah adalah karena adanya pihak lain yang ingin merusak stabilitas di negeri itu.
“Perang Badar terjadi karena adanya serangan dari golongan kafir,” imbuhnya.