Network
ZONA SURABAYA RAYA - Babak baru kasus Sekolah SPI di Batu, penyidik Ditreskrimum Polda Jatim telah memeriksa tiga orang saksi korban dugaan kasus ekploitasi ekonomi yang dilakukan JEP pemilik SPI Batu.
"Kita baru bisa memeriksa tiga orang saksi. Dan hari ini satu saksi diperiksa," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Selasa, 2 Agustus 2022.
Dirmanto menjelaskan, setelah membuka aduan lewat hotline, polisi menerima 13 aduan dari pelapor yang menjadi korban dugaan eksploitasi ekonomi JEP. Menurut Dirmanto, saat ini penyidik masih fokus memeriksa saksi-saksi. Dari beberapa saksi yang sudah diperiksa, mereka mengaku dipekerjakan untuk membangun dan bekerja membersihkan sungai, mengangkat batu serta mencangkul.
"Termasuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi, yakni berjualan di kampung kids maupun berjualan di luar kampung kids," sebutnya.
Baca Juga: Dugaan Pencabulan Siswi SPI Kota Batu, Kajati Jatim Mia Amiati Bongkar Tipu Muslihat Terdakwa JE
Sementara itu salah satu korban dugaan eksploitasi ekonomi, WS mengaku dimintai keterangan penyidik di Mapolda Jatim mulai Selasa, 2 Agustus 2022.
"Saya hari ini diperiksa sebagai saksi, panggilan pertama tentang kasus eksploitasi ekonomi yang sudah terjadi di SMA SPI pada tahun 2009," ucapnya usai diperiksa, Selasa sore.
Perempuan asal Jombang ini menyatakan, saat di SMA SPI dipekerjakan di kampung kids. Dia berada di divisi pertanian. WS bekerja membuka lahan, bekerja mencangkul dan merawat tanaman. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan WS. Namun, juga beberapa siswa lainnya.
"Dari seluruh siswa mulai angkatan satu, dua tiga. Kita tidak menerima gaji. Ya waktu itu disuruh karena siswa," bebernya.***
