Hotline Dibuka, 8 Orang Korban SPI Melapor

- 14 Juli 2022, 20:55 WIB
Hingga Saat Ini 8 Orang Sudah Lapor Lewat Hotline Korban SPI
Hingga Saat Ini 8 Orang Sudah Lapor Lewat Hotline Korban SPI /ZonaSurabayaRaya/

ZONA SURABAYA RAYA - Setelah beberapa hari dibuka hotline satu persatu korban eksploitasi ekonomi melaporkan diri melalui hotline yang telah disediakan oleh pihak kepolisian, baik hotline yang di sediakan dari Polda Jatim maupun dari Polres Batu. Sampai hari ini Kamis, 14 Juli 2022 bertambah 8 orang, menjadi 14 orang.

Hal ini diterangkan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto, sejak dibukanya hotline yang disediakan oleh Polda Jatim maupun Polres Batu, satu persatu korban eksploitasi ekonomi terhadap siswa SPI yang terjadi pada tahun 2009 silam, mulai melaporkan diri.

"Sampai hari ini ada 8 orang, yang sebelumnya ada 6 orang, saat ini korban eksploitasi ekonomi yang dilakukan di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) menjadi 14 orang," jelasnya.

Kombes Pol Dirmanto menambahkan. Pada tanggal 12 Juli 2022 ada jumlah pengadu terkait kasus ini, 5 orang.
Kemudian, tanggal 13 Juli 2022 ada pengaduan 2 orang.

Baca Juga: Ayo Lapor, Korban Eksploitasi Ekonomi Sekolah SPI, Polda Jatim Buka Hotline Pengaduan Korban

"Hari ini Kamis 14 Juli 2022, sampai pukul 14.00 tadi, ada 1 orang yang merasa dirugikan terkait eksploitasi ekonomi tersebut," tambahnya.

Lanjut Kabid Humas Polda Jatim menyampaikan, dari laporan yang di terima melalui hotline ini ada berbagai macam pekerjaan yang di adukan oleh korban.

"Sebagai contoh, pengadu pada tanggal 12 Juli di hotline kami ada 5 orang, saya sebutkan disini. Pertama, saudari EE, alumni SPI angkatan 7. Beliau disini, sesuai keterangan yang bersangkutan disuruh membersihkan sungai, mengangkut batu, pasir dan mencangkul di sawah, serta menjadi sales competition," lanjut Kombes Dirmanto.

"Kemudian, ada juga STHN, ini alumni angkatan 11. Bentuk eksploitasinya adalah mengelola kampung kids sebagai tour guide. Kemudian menyediakan sarana dan prasarana untuk makan-makan apabila ada tamu di sana. Ada juga yang lainnya, seperti KTU, angkatan 9 dan IA seorang perempuan namun IA tidak sampai lulus. Bentuk eksploitasinya adalah membangun kampung kids," paparnya.

Halaman:

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah