Network
ZONA SURABAYA RAYA- Dugaan pemalakan yang terjadi di wisata di Pantai Bangsring, Wongsorejo, Banyuwangi viral di media sosial.
Dugaan pemalakan di Pantai Bangsring itu diungkap rombongan wisatawan asal Jember dan diunggah ke media sosial, hingga menjadi viral.
Mengetahui hal itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani tidak tinggal diam.
Ia tak hanya minta maaf atas ketidaknyamanan rombongan wisatawan tersebut. Tapi Bupati Ipuk Fiestandani langsung mengumpulkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di sana.
Baca Juga: Peristiwa Sejarah 2 Juni, Gempa dan Tsunami di Banyuwangi
"Berkaitan adanya oknum yang mengecewakan rombongan wisatawan, dengan meminta biaya tidak masuk akal, saat ini sedang ditindaklanjuti," kata Bupati Banyuwangi melalui akun Instagramnya @ipukfdani dikutip Zona Surabaya Raya (PRMN), Kamis 7 Juli 2022.
Istri mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini melanjutkan, pihaknya sudah meminta dinas terkait untuk mengusut dengan Pokdarwis setempat.
"Dinas terkait mengkoordinasiskannya. Kelompok Sadar Wista (Pokdarwis) setempat dikumpulkan," terang Ipuk.
Baca Juga: PRMN dan Promodia Siap Bangkitkan UMKM Banyuwangi, Begini Repon Positif Bupati Ipuk Fiestiandani
Ia menegaskan Pemkab Banyuwangi berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang datang.
"Semua komitmen memberikan pelayanan terbaik ke wisatawan. Jangan sampai karena satu oknum, merusak pariwista Banyuwangi yang mulai menggeliat," ungkap dia.
Bupati Ipuk tak lupa menyampaikan permohonan maafnya atas kejadian dugaan pemalakan tersebut.
"Kita benahi bersama-sama. Mohon maaf semuanya," pungkas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani.
Baca Juga: Pemain Asing Persebaya Baru Gacor Setelah Disentil Keras Aji Santoso, Ini Videonya
Sebelumnya, dugaan pemalakan diungkap oleh seorang wisatawan asal Jember bernama Isma Irmawati.
Kala itu ia berkunjung ke Pantai Bangsring di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi bersama rombongan satu bus.
Sebelum ke Pantai Bangsring, rombongan ini ziarah ke Situbondo.
Lantaran belum mengetahui seluk beluk Pantai Bangsring, rombongan bus itu mendapat kawalan warga setempat menuju destinasi wisata tersebut.
Masalah terjadi, karena warga ini meminta sejumlah uang sebagai jasa pengawalan.
Sementara rombongan bus ini menganggap, pengawalan sebagai bagian dari pelayanan dari tarif masuk yang dibayarkan.
Baca Juga: Cerita Warga Probolinggo Beli Sapi Rp 15 Juta Laku Rp 100 Juta
Rombongan bus ini ditarik Rp 150 ribu. Tarif ini tidak termasuk biaya parkir Rp30 ribu.
"Assalamualaikum saya dari Jember 3 Juli 2022 kemaren saya rombongan 1 bus ke wisata Pantai Bangsring. Ini pertama kali saya ke sana jadi tidak paham aturannya. Setelah masuk jalan ke wisata ada bapak naik motor ngawal bus rombongan saya ke arah parkir. Di situ ketua rombongan kami bayar parkir Rp 30 ribu," cerita Isma Irmawati.
"Barengan saya ada bus wisata juga yang cekcok sama si pengawal itu dan kejamnya, busnya sampek dicorat-coret gara-gara setelah pulang enggak mau bayar biaya uang ke tukang pengawal sebesar (Rp) 150 ribu," lanjut Isma Irmawati di akun Facebooknya.
"Kaget lah ditarik Rp 150.000. Soalnya di wisatanya sudah bayar karcis dan dari awal tidak dijelaskan tentang pengawalan itu dengan biaya berapa dan aturannya gak jelas," ungkapnya. ***
