Seniman Ponorogo Turun Jalan, Khofifah: Kesenian REOG Ponorogo Itu Lahir di Ponorogo

- 9 April 2022, 10:22 WIB
Aksi para seniman Ponorogo turun ke jalan, mereka mendukung kesenian Reog Ponorogo masuk nominasi Warisan Budaya Tak Benda ke ICH Unesco
Aksi para seniman Ponorogo turun ke jalan, mereka mendukung kesenian Reog Ponorogo masuk nominasi Warisan Budaya Tak Benda ke ICH Unesco /Kolase Facebook Ponorogo Update/

ZONA SURABAYA RAYA - Para seniman Ponorogo turun ke jalan. Mereka turun jalan dan berkumpul di Paseban Alun-alun Ponorogo Jawa Timur.

Mereka menggelar aksi turun jalan, untuk mendukung kesenian Reog Ponorogo masuk nominasi Warisan Budaya Tak Benda ke Intangible Cultural Heritage (ICH) Unesco.

"Kondisi terkini di Paseban Aloon-Aloon Ponorogo. Banyak seniman turun ke jalan untuk mendukung kesenian Reog Ponorogo masuk nominasi Warisan Budaya Tak Benda ke ICH UNESCO," tulis akun Facebook Ponorogo Update, Sabtu, 9 April 2022.

Mereka berkumpul untuk menyuarakan suara yang sama dan cita-cita yang sama.

Baca Juga: Peristiwa Ledakan Ponorogo, Polisi Tetapkan 7 Tersangka dan Sita Ribuan Selongsongan

"Hari ini kita berkumpul menyuarakan suara yang sama, cita-cita yang sama, harapan dan perjuangan bersama," tulisnya lagi.

Selain itu, Ponorogo Update juga menuliskan kalau ribuan pendeman REOG Ponorogo siap mengawal bersama proses REOG Untuk ICH UNESCO.

"Dari sini, dititik kita berpijak bersama ribuan pandemen Reog Ponorogo! Kita kawal bersama proses REOG untuk ICH UNESCO,"ungkapnya.

Selain itu, mereka juga mengucapkan terimakasih pada pandemen REOG di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Resep Pizza Teflon, Menu Takjil Buka Puasa yang Praktis dan Mudah

"Maturnuwun dulur pandemen REOG di seluruh Indonesia, kita teruskan orasi kita sampai Mas Menteri @nadiemmakarim @kemdikbud.ri bijaksana dalam menyikapi hal ini," jelasnya.

"Mohon izin Mas Menteri @sandiuno @kemenparekraf.ri," sambungnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada pemerintah Kabupaten Ponorogo segera melengkapi dokumen tentang sejarah warisan budaya Reog Ponorogo kepada Unesco.

Hal ini untuk penguatan bahwa reog ponorogo sebagai warisan budaya Indonesia.

Baca Juga: Terungkap! Aji Santoso Angkat Bicara Alasan Para Pemain Pindah dari Persebaya Surabaya

“Karena, beberapa hari yang lalu Pak Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengkonfirmasi  bahwa kemungkinan ada negara tetangga kita (Malaysia) yang juga akan mengajukan Reog ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Intangible Cultural Heritage (ICH),” ujar Gubernur Khofifah, seperti dikutip ZonaSurabayaRaya.Com dari laman resmi Kominfo Jatim, Sabtu, 9 April 2022.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini, mengatakan ini menjadi pertaruhan bagi pemerintah Indonesia dan Jawa Timur, khususnya Bupati Ponorogo dengan menyiapkan dokumen-dokumen yang bisa memberikan penguatan kepada UNESCO bahwa Reog memang adalah Warisan Budaya Tak Benda dari Ponorogo.

“Ini waktunya memang sangat pendek, maksimalisasi untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang terkait dari keabsahan bahwa Reog Ponorogo itu memang terlahir dari Ponorogo Jawa Timur Indonesia menjadi penting karena pengiriman ke UNESCO itu atas nama pemerintah Indonesia,” katanya.

Mantan Menteri Sosial ini menambahkan bahwa dari kelemahan yang harus menjadi catatan adalah sejarah dari proses hingga lahirnya Reog Ponorogo tidak diikuti oleh dokumen yang lengkap.

Baca Juga: BBM Jenis Solar Subsidi Disalahgunakan, Kapolri: Sudah ada 21 Tersangka di 6 Polda

“Setiap kali Pemprov Jatim melakukan misi dagang ke berbagai daerah di Indonesia, kelompok Reog Ponorogo adalah yang paling solid. Mau ditampilkan di daerah manapun, namanya tetap Reog Ponorogo,” jelasnya.

Artinya, lanjut Khofifah, dari sisi terminologi yang menjadi brand tetap Ponorogo. Akan tetapi kalau diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO tidak cukup hanya brand.

“Sejarahnya harus terdokumentasi dengan detail. Nah deadline dari UNESCO tanggal 13 April mendatang. Kita baru merasa berartinya produk budaya ketika banyak pihak lain yang mengakui sebagai bagian dari identitasnya. Maka itu, saya mengajak dan meminta masyarakat untuk turut menjaga serta melestarikan cagar budaya yang ada di dalam negeri,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Jawa Timur, Sinarto mengatakan, akan  koordinasi dengan Kabupaten Ponorogo untuk mencoba menerjemahkan beberapa persyaratan yang nantinya oleh kemendikbud itu dipersyaratkan dalam rangka pemenuhan untuk mengajukan ke UNESCO. Menurutnya Provinsi akan berupaya membantu hal ini dengan mengumpulkan sejarawan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini Sabtu, 9 April 2022 Horoskop: Taurus, Aries, dan Pisces Jangan Terpancing Keributan

“Karena sesuai yang disampaikan Ibu Gubernur, kelemahan kita adalah mendokumentasikan sejarah perjalanan kebudayaan kita. Inilah yang menjadikan kita harus lebih serius untuk menggandeng teman-teman yang punya kemampuan menulis dalam mencatat sejarah kebudayaan kita,” katanya.

Sinarto menegaskan, kalau dilihat area faktualnya, Reog memang kuat berasal dari Ponorogo. Hanya saja menurutnya yang menjadi masalah adalah dokumentasi sejarah.

“Pengakuan-pengakuan masih ada saja karena kita masi serumpun. Artinya kalau ada perpindahan kesenian ini masih kemungkinna terjadi. Maka dari itu saat ini kami sedang berpuaya mengumpulkan dokumen dan menyerahkan kepada pemerintah pusat kalau Reog memang asli Ponorogo,” tegasnya.***

Editor: Budi W

Sumber: Kominfo Jatim Facebook Ponorogo Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x