Network
ZONA SURABAYA RAYA - Pemerintah Kabupaten Ponorogo meminta dukungan dari masyarakat Indonesia untuk menjadikan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) atau Intangible Culture Heritage (ICH) dari UNESCO, dengan menggunakan twibbon Reog Road to ICH UNESCO.
Melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (disbudparpora) Ponorogo, twibbon Reog Road to ICH UNESCO tersebut sudah diluncurkan di website resmi mereka, untuk digunakan beramai-ramai dalam mendukung Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Judha Slamet Sarwo Edi, Kepala Disbudparpora Ponorogo menyatakan, meskipun sudah ada ribuan orang yang memasang Twibbon untuk mendukung Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO, namun jika lebih banyak lagi, maka akan lebih baik.
"Apalagi Reog tak hanya milik Ponorogo saja, tapi juga milik Indonesia," kata Judha dikutip Senin 7 Maret 2022.
Baca Juga: Misteri Kematian Tangmo Nida, Ini 5 Kejanggalan Tewasnya Artis Cantik Thailand yang Viral
Bahkan, pihaknya juga membuat twibbon Reog Road to ICH UNESCO itu dalam berbagai bahasa asing.
Masyarakat pecinta Reog Ponorogo dari seluruh dunia bisa memilih twibbon Reog Road to ICH UNESCO dalam bahasa Inggris, Perancis, German, Spanyol, serta Belanda.
Bahasa lain yang dipakai dalam twibbon untuk mendukung Reog Ponorogo sebagai WBTB UNESCO adalah Bahasa Swedia, Serbia, Jepang, hingga Bahasa Malaysia.
Untuk diketahui, Direktorat Perlindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengumumkan kesenian Reog Ponorogo lolos seleksi Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia untuk diusulkan dalam daftar ICH UNESCO pada tahun 2022 ini.
