ZONA SURABAYA RAYA - Membandingkan Tri Rismaharini dengan Khofifah Indar Parawansa tidak ada habisnya. Apalagi jika kedua sosok wanita berpengaruh di Jawa Timur ini bertarung di Pilkada 2024.
Tri Rismaharini yang menjadi kader PDIP menjadi representasi kaum nasionalis. Sedang Khofifah Indar Parawansa mewakili kalangan Nahdhiyyin. Menariknya, Khofifah pernah menjadi Menteri Sosial yang sekarang dijabat Risma.
Lantas, bagaimana jika Tri Rismaharini dan Khofifah Indar Parawansa bertarung di Pilgub Jatim 2024 atau Pilkada Jatim 2024?
Baca Juga:
- Pakar Politik Prediksi Khofifah vs Risma di Pilgub Jatim 2024, Ini Pemenangnya
- Tri Rismaharini Batal Maju Pilgub Jatim 2024? Mensos asal Surabaya ini Lebih Dijagokan di Pilkada DKI Jakarta
- 6 Kader Muda dan Senior Digodok PDIP untuk Pilgub Jatim 2024, Ini Daftar Namanya
Menanggapi hal itu, pakar komunikasi politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Gilang Gusti Aji menilai Risma cukup populer di Jawa Timur. Namun elektabilitas atau tingkat keterpilihannya kalah jauh dengan Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 itu, menurut Gilang, elektabilitasnya sudah di atas 30 persen. Sedang mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu berkutat di angka 10 persen.
"Bu Risma saya kira nama yang populer di Jawa Timur, terutama di sekitar wilayah Surabaya, tetapi kalau kita lihat elektabilitasnya juga beberapa survei saya lihat belum di atas 10 persen," kata Gilang dikutip Jumat, 26 April 2024 dari ANTARA.
Ia menambahkan persentase elektabilitas Risma dengan Khofifah cukup jauh mengingat Pilkada Serentak 2024 menyisakan waktu 214 hari lagi.
"Ibu Khofifah sudah di atas 30 persen, itu kan angka yang cukup jauh dalam kurun waktu tujuh bulan ini," jelasnya.
Meski demikian, Gilang menilai Risma masih mempunyai peluang untuk maju pada bursa Pilkada Jawa Timur. Namun, dengan waktu yang cukup pendek, mantan Wali Kota Surabaya itu harus bekerja keras agar bisa menang pada Pilkada 2024.