Pakar ITS Surabaya Peringatkan BMKG: Jawa Timur sangat Mungkin terjadi Gempa M 8,7

- 3 Juni 2021, 20:21 WIB
Pakar Geologi  Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS, Dr Ir Amien Widodo MSi.
Pakar Geologi Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS, Dr Ir Amien Widodo MSi. /Zona Surabaya Raya/DOK.PRI

ZONA SURABAYA RAYA - Akhir bulan lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan hasil pemodelan matematis yang dilakukannya guna memprediksi gempa dan tsunami terkuat dan terbesar yang mungkin menerpa Jawa Timur.

Hasilnya, gempa yang berpotensi mengguncang Jawa Timur adalah sekuat Magnitudo (M) 8,7 dan sangat mungkin diikuti tsunami setinggi 29 meter maksimal.

Pakar Geologi Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS, Dr Ir Amien Widodo MSi, berpendapat, pemodelan yang dilakukan BMKG merupakan langkah awal yang tepat.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Mengingat daerah Jawa Timur terbentuk karena adanya tumbukan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, sehingga menjadi suatu keharusan untuk meneliti bab kegempaan di Jawa Timur. Pasalnya, BMKG bukan tanpa alasan menyebutkan skenario terburuk yang mungkin menimpa.

“Pemodelan ini menunjukkan worst scenario kemudian diumumkan, karena dalam lima bulan terakhir diketahui frekuensi gempa yang terjadi di Jawa Timur sangat tinggi,” ungkap dosen Departemen Teknik Geofisika, Kamis, 3 Juni 2021.

Tumbukan lempeng yang menyusun Jawa Timur ini panjangnya sekitar 250 sampai 300 kilometer. Hal itu menunjukkan gempa sangat mungkin terjadi di berbagai titik, di wilayah yang ada di sekitar zona subduksi, yakni zona tempat terjadinya tumbukan itu.

Baca Juga: Serasa Bhinneka Tunggal Ika, Yuk, Berkunjung ke 10 Kota dengan Ragam Budaya Terbanyak di Dunia - Bagian 2

Grafik kejadian gempa bumi di Indonesia oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tahun 2021 menunjukkan jumlah kejadian gempa yang tinggi.
Grafik kejadian gempa bumi di Indonesia oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tahun 2021 menunjukkan jumlah kejadian gempa yang tinggi. Humas ITS

Halaman:

Editor: Gita Puspa Ningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x