ZONA SURABAYA RAYA - Kronologi putra Buya Arrazy Hasyim yang masih berusia 3 tahun meninggal dunia akibat tertembak pistol milik anggota Polri yang menjadi pengawalnya murni karena kelalaian.
Kronologi insiden putra Buya Arrazy meninggal dunia tertembak pistol anggota Polri yang jadi pengawalnya tersebut terjadi di Tuban, sekitar pukul 13.30 wib.
Kapolres Tuban AKBP Darman mengungkapkan, kronologi putra Buya Arrazy meninggal dunia akibat tertembak pistol anggota Polri di bagian dagu.
Kronologi peristiwa berawal pada saat Buya Arrazy dan keluarganya bersilaturahmi ke rumah mertua di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
"Jadi, karena kelalaian yang mengakibatkan kecelakaan terhadap seorang anak laki-laki, anak dari ulama, di Tuban," tutur Kapolres Darman.
Kapolres menambahkan, adalah anggota Polri dengan inisial M yang mendapat giliran jadi pengawal pribadi Buya Arrazy, berniat menunaikan salat zuhur.
Baca Juga: Pemuda di Probolinggo Tewas Tertembak Senapan Angin
Sebelum melakukan salat zuhur, kata Kapolres, M sudah meletakkan pistolnya di tempat yang aman.
Ketika M sedang salat, pada saat itulah putra pertama Buya Arrazy, H (5), mengambil pistol M.
Oleh H, pistol M tersebut di buat bermain dengan adiknya yang masih berusia 3 tahun.
Tiba-tiba terdengar letusan keras dari senjata api tersebut. Ternyata, peluru dari pistol tersebut mengenai dagu korban dan langsung meninggal dunia di TKP.
"Senjatanya sudah di letakkan di tempat yang aman. Namun, namanya musibah, apapun bisa terjadi," tutur Kapolres Darman.
AKBP Darman menambahkan, insiden tersebut murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan yang mengakibatkan terjadinya letusan senjata.
"Kami telah berkoordinasi dengan saudara M yang nanti akan di tindaklanjuti oleh satuannya," sebut Darman.
Sementara itu, kronologi putra Buya Arrazy yang meninggal dunia tertembak pistol anggota Polri, M, langsung dimakamkan pada hari yang sama di Makam Islam Wareng, Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. ***