ZONA SURABAYA RAYA – 17 orang tenggelam diduga terseret arus deras sungai Bengawan Solo, hingga akibatkan kecelakaan perahu terbalik di penyeberangan sungai di kawasan Tuban – Bojonegoro, Rabu 3 November 2021.
Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo mengatakan, bahwa data korban mungkin masih dapat berubah-ubah seiring laporan perkembangan yang ada di lokasi pos komando (posko) pencarian di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.
“Dinyatakan korban tenggelam akibat kecelakaan perahu penyeberangan terbalik hingga memakan total 17 korban jiwa, diantaranya 10 korban selamat, dan 7 korban dinyatakan hilang,” Terangnya secara tertulis.
Dari korban kecelakaan perahu penyeberangan Tuban – Bojonegoro diperinci 10 korban selamat tersebut, yaitu Mardiana (58), Hafid (4), Mujianto (30), Budi (35), Arif (39), Mat Sarmuji (56), Abdullah Dimyati Al Adim (3), Tasmiatun (34), Noviandi (30), dan Abdul Hadi (9).
Sementara 7 korban dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian, diketahui merupakan warga asli Tuban, Bojonegoro, dan Rembang Jawa Tengah diantaranya, yaitu Kasian (60) warga Bojonegoro, Erma Fitriani (27/Bojonegoro), Masdian Purnama (27/Bojonegoro), Toro (40/Rembang, Jawa Tengah), Sutri (50/Tuban), Basori (45/Tuban), dan Dedy Setyo Nugroho (Tuban).
Diketahui sebelumnya peristiwa kecelakaan perahu penyeberangan terbalik diduga akibat kelebihan muatan ditambah adanya arus deras Sungai Bengawan Solo yang terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 08.30WIB.
Kejadian bermula saat perahu berangkat dari tambangan Rengel, Tuban menuju Semambung Kanor. Namun di tengah perjalanan perahu tenggelam.
“Bukan hanya mengakut penumpang orang, tapi juga mengangkut sepeda motor,” imbuhnya.