Makin Arogan, Netanyahu Tolak Pasukan Internasional Mengurus Gaza

- 6 Desember 2023, 21:15 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. /ANTARA/AA/

 

ZONA SURABAYA RAYA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia tidak mengizinkan pasukan internasional mengambilalih kendali keamanan di jalur Gaza setelah Hamas dikalahkan.

Dilansir dari Antaranews, 06 Desember 2023, Netanyahu beralasan bahwa ia tak sanggup melihat adanya pasukan internasional menegakkan peraturan di tempat yang berjuluk penjara terbesar dunia tersebut.

Menurut Netanyahu, Israel tidak akan membiarkan pasukan internasional sembarangan membuat mengambialih tanggungjawab Gaza.

Baca Juga: Indonesia Tetap Prioritaskan Dukungan Bagi Palestina dalam Kebijakan Politik Luar Negeri

Di dalam hal ini, Netanyahu mengaku bahwa ia memahami sepenuhnya ada tempat lain di dunia, yang mana pasukan internasional melakukan demiliterisasi di tempat tersebut. Akan tetapi, Netanyahu kembali menyampaikan bahwa hal itu tidak akan terjadi di Gaza.

Di dalam rencana Gaza masa depan apabila Israel berhasil memenangkan perang melawan Hamas, pemerintah Netanyahu memang berniat untuk melakukan demiliterisasi di Gaza. Oleh sebab itu, perdana menteri Israel tersebut meminta penduduk sipil Gaza segera meninggalkan tempat-tempat yang menjadi target gempuran tentara Israel.

Secara tegas, Netanyahu mengatakan urusan demiliterisasi Gaza akan dilakukan oleh IDF (Israel Defense Force).

Kepercayaan diri perdana menteri berusia 74 tahun tersebut, ditambah lagi dengan pernyataannya, bahwa Jabalia dan Khan Younis telah dikepung oleh IDF, sehingga menurut Netanyahu semua tempat di Gaza dapat dicapai oleh militer Israel tersebut.

Baca Juga: Mahasiswa Palestina Jadi Sasaran Penembakan di Vermont, AS: Tindakan Kebencian Terhadap Kuffiyah

Di dalam keterangannya, Netanyahu juga menanggapi suara-suara yang meminta perang segera diakhiri, yakni dalam pandangan Netanyahu perang akan berakhir adalah mengalahkan Hamas dan menghancurkannya.

Serangan Israel ke Gaza sendiri telah berlangsung lebih dari 1 bulan. Perang besar tersebut telah menyebabkan ribuan orang Palestina yang tinggal di Gaza tewas dan terluka. Israel sendiri melakukan serangan besar-besaran ke Gaza karena dipicu oleh serangan Hamas pada tanggal 07 Oktober 2023 lalu.

Meskipun sempat melakukan gencatan senjata selama 5 hari, akan tetapi sekarang gencatan senjata tersebut telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi, sehingga Gaza kembali menjadi ladang peperangan yang mengerikan.

Israel sendiri tidak mengindahkan kecaman-kecaman internasional untuk segera menghentikan peperangan, dan simpati dunia kepada Palestina terus mengalir di berbagai negara.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x