Hubungan antara Korut dengan Korsel memang seringkali panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1950-1953 lalu, yang dikenal dengan nama Perang Korea.
Perang Korea tersebut dimulai dari serangan pihak Korut yang berada di bawah komando Kim Il Sung terhadap wilayah Korsel.
Pihak Korut saat itu mendapatkan bantuan dari dua negara Komunis terkuat, yakni Uni Soviet yang dipimpin oleh Josef Stalin, dan Tiongkok yang dipimpin oleh Mao Zedong.
Sementara itu, Korsel mendapat bantuan dari negara-negara blok Barat pimpinan Amerika Serikat dan juga pasukan PBB.
Pada tanggal 27 Juli 1953, Perang Korea berakhir pada perjanjian gencatan senjata yang menetapkan zona demiliterisasi Korea yakni 38 derajat LU.
Meskipun demikian banyak pihak yang mengatakan bahwa perang Korea sebenarnya belum berakhir sampai sekarang.
Sehingga yang terjadi sejak tahun 1953 sampai saat ini hanyalah gencatan senjata. Hal ini menyebabkan keadaan kedua negara selalu panas.
Banyak kasus orang Korut yang lari ke Korsel. Namun, untuk kasus sebaliknya yakni orang Korea Selatan yang lari ke Korsel dapat dikatakan kasus langka untuk saat ini.