Lima Aturan Aneh yang Guar Korea Utara, Bersyukurkan Tinggal di Indonesia

- 19 Desember 2021, 07:00 WIB
Presiden Korea Utara, Kim Jong Un
Presiden Korea Utara, Kim Jong Un /Guardian.com/
 
ZONA SURABAYA RAYA - Meski bersaudara dengan Korea Selatan, namun pada kenyataannya negara Korea Utara sangat berbeda dalam banyak hal di bandingkan dengan Korea Selatan.
 
Korea Utara merupakan negara dengan segudang aturan yang dianggap tidak masuk akal bagi masyarakat dunia.
 
Dibalik dari keanehan aturan yang dimiliki negara yang mempunyai Presiden bertangan besi yakni Kim Jong-un, Korea Utara juga dikenal dunia dengan Negara paling aman dari serangan pandemi Covid-19.
 
Dilansir dari halaman Instagram top5_id, berikut lima peraturan aneh di Korea Utara yang akan membuatmu bersyukur tidak dilahirkan di sana. 
 
 
1. Kalender Korea Utara Berdasarkan Tanggal Lahir Pendirinya.
Di Indonesia umumnya menggunakan penanggalan atau kalender masehi. Namun, berbeda dengan di Korea Utara. Negara yang sangat menjunjungi tinggi pemimpinnya ini bahkan menggunakan tanggal lahir pendirinya sebagai kalender atau penanggalan resmi.
 
Saat seluruh dunia sudah di abad ke 21, bagi orang-orang di Korea Utara, ini masih tahun Juche ke-106. Kalender Juche Korea Utara dimulai dari 15 April 1912, tanggal lahir pendirinya Kim Il-Sung.
 
2. Pemadaman Listrik Malam Hari
Seperti salah satu scene dalam drakor Crash Landing On You, di mana setiap malam lampu padam, begitulah keadaan orang Korea Utara yang seluruh negerinya menjadi gelap di malam hari.
 
Rupanya ini terjadi karena krisis energi di negara bagian itu, yang tidak dapat memasok listrik yang cukup ke rumah-rumah. Hal ini terungkap setelah foto Korea Utara yang diambil dari luar angkasa menjadi viral.
 
 
3. Meja dan Kursi di Sekolah Disediakan oleh Orang Tua
Berbeda dengan sekolah di negara lain yang sudah tersedia fasilitasnya terkhusus meja dan kursi, di Korea Utara hal ini justru sebaliknya. Orang tua yang menyekolahkan anaknya diwajibkan menyediakan meja dan kursi sendiri. 
 
Beberapa siswa juga dipaksa untuk melakukan tugas-tugas berat untuk pemerintah, seperti mengumpulkan bahan-bahan yang dibuang.
 
4. Hanya Dapat Mengunjungi 28 Situs Web.
Warga negara Korea Utara hanya diperbolehkan menelusuri 28 situs web di internet. Intranet mereka, yang disebut "Kwangmyong" atau Bright, di mana internet diakses, bebas digunakan bagi mereka yang memiliki akses ke komputer.
 
Namun, harga sebuah perangkat komputer di Korea Utara sangatlah mahal dan warga Korea Utara diharuskan memiliki izin dari pemerintah untuk membelinya.
 
 
5. Kotoran Manusia Untuk Pupuk.
Pada tahun 2008, ketika Korea Selatan berhenti mengirim pupuk ke Korea Utara, negara itu menghadapi kekurangan pupuk yang akut.
 
Jadi, seperti yang lainnya, undang-undang baru dibuat dan warga diminta untuk mengumpulkan kotoran mereka dan menyerahkannya kepada pihak berwenang untuk membantu pertanian negara. ***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Instagram @top5_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x