Baiae, Kota Maksiat Romawi Kuno yang Kini Tenggelam di Bawah Laut

- 18 November 2021, 19:30 WIB
Kota Baiae yang tenggelam
Kota Baiae yang tenggelam /jornada.com.mx/

ZONA SURABAYA RAYA - Baiae, kota di zaman Romawi kuno yang merupakan tempat berpestanya orang-orang kaya.

Kota tersebut pun diibaratkan sebagai Las Vegas untuk Kekaisaran Roma dengan semua kemewahannya. Tetapi, kini kota itu tenggelam dan berada di bawah laut.

Kota Baiae berada pada pesisir barat Italia, sekitar 30 km dari Naples. Pada zamannya, terdapat sekitar 2.000 tahun lalu, kota ini melayani para bangsawan Roma, penyair, orator, orang-orang kaya, hingga jenderal pada zaman itu.

Terdapat banyak sekali bangunan megah di Baiae, arsitekturnya lebih besar dan menjulang dengan dekorasi yang menakjubkan dan rumit.

Baca Juga: Perang Brandy, Lelucon Kanada dan Denmark Dalam Klaim Perebutan Pulau

Bahkan, ada yang membuat gua pribadi yang dipenuhi dengan batu marmer. Tujuh kaisar, termasuk dengan Agustus dan Nero, juga mempunyai vila di sana, seperti dengan Julius Caesar dan Mark Anthony.

Pesta pun biasanya digelar di resor mewah, ada beberapa yang dibangun di atas air, bangunan yang kini disebut underswater villa. Di Baiae, apapun dapat dilakukan asal miliki uang.

Tetapi siapa mengira, semua kemewahan dan kemegahan pada 'kota maksiat' ini kemudian tenggelam karena bencana alam yang dahsyat.

Pada abad keempat, bradyseism yakni naik turunya tanah karena aktivitas hidrotermal dan seismik, telah membuat kota itu kini berada pada kedalaman 4-6 meter pada bawah laut.

Baca Juga: China Luncurkan Roket Long March yang Membawa 'Kendaraan Luncur Hipersonik'

Resor mewah, patung marmer, kolam ikan hias, kuil hingga semua kemegahan dan kemewahan di Baiae akhirnya tenggelam akibat aktivitas vulkanis di wilayah itu.

Kini, kota itu menjadi situs reruntuhan kuno bawah laut yang menarik untuk para wisatawan dan ahli arkeologi.

"Sulit, terutama bagi mereka yang baru pertama kali datang, untuk membayangkan bahwa Anda dapat menemukan hal-hal yang tidak akan pernah dapat Anda lihat di tempat lain di dunia hanya dalam beberapa meter air,” ungkap Marcello Bertolaso, kepala pusat penyelaman Campi Flegrei, yang biasa membawa wisatawan di sekitar lokasi.

Setelah menjadi situs arkeologi, Baiae tidak formal dirancang sebagai kawasan lindung sampai 2002, ketika situs itu mulai dibuka untuk umum.

Baca Juga: ADIDAS Diprotes Keras Warganet Indonesia Setelah Mengklaim Wayang Kulit Warisan Budaya Malaysia

Halaman:

Editor: Ali Mahfud

Sumber: faktadunia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah