Dewa Judi Dapat Angin Segar, Arab Saudi Mau Buka Kasino dan Bakal Gandeng Investor Israel

26 Januari 2023, 19:46 WIB
Ilustrasi kasino /Pixabay.com/TheAndrasBarta

 

ZONA SURABAYA RAYA - Dikenal sebagai pusat judi di Asia Tenggara, Makau menjadi jujukan para bos berduit untuk memutar uangnya di meja judi.

Tak hanya makau, Las Vegas Amerika juga merupakan pusat judi terbesar di dunia.

Ingin mengikuti jejak keduanya, kini negeri muslim Arab Saudi dilaporkan bakal mulai membuka pintunya bagi para warga dan investor dari Israel.

Kabar ini dikeluarkan meski saat ini Arab Saudi secara diplomatik belum memiliki hubungan kerjasama dengan Israel.

Baca Juga: Seorang Ibu Tawarkan Ginjalnya Untuk Lunasi Hutang Sang Anak Karena Judi Online

Seperti dilansir dari kantor berita Israel Globes, Kamis 26 Januari 2023 melaporkan bahwa Saudi akan membuka pintu bagi pelancong Israel untuk berkunjung ke dua pulaunya di Laut Merah, Tiran, dan Sanafir.

Pulau Tiran dan Sanafir sendiri dibeli Arab Saudi dari Mesir pada tahun 2016.

Sebelumnya, Pulau Tiran telah didemiliterisasi sesuai perjanjian normalisasi Mesir-Israel pada 1979.

Meski tidak memiliki sumber daya yang besar, pulau ini dianggap sebagai sesuatu yang strategis mengingat lokasinya yang menjadi pintu masuk dari Laut Merah menuju Eliat, pusat ekonomi dan perdagangan Israel.

Baca Juga: Polisi Sita Aset Bos Judi Online di Kompleks Cemara Asri Sumatra Utara

Diinformasikan bahwa pulau tersebut nantinya bakal dihubungkan dengan jembatan menuju wilayah Mesir.

"Arab Saudi akan segera mengizinkan orang Israel untuk mendapatkan visa turis untuk mengunjungi pulau Tiran dan Sanafir yang akan menyediakan hotel dan kasino," mengutip Al Mayadeen, Rabu 26 Januari 2023.

Pada Juni 2022 lalu, Riyadh juga disebutkan tengah menarik minat investor Negeri Yahudi itu untuk berinvestasi di wilayahnya.

CEO Kamar Dagang Israel Nirit Ofir mengatakan kepada kantor berita Al-Monitor bahwa sektor swasta di kedua belah pihak telah menarik Tel Aviv dan Riyadh dalam posisi yang semakin erat dari segi ekonomi.

"Arab Saudi mengincar teknologi pertanian Israel dengan banyak minat, karena mereka dapat membantu Riyadh mencapai ketahanan pangan," seperti dijelaskan dalam laporan tersebut.

Hal itu tentunya membuat banyak pihak heran, karena sebelumnya Saudi melarang masuknya warga Israel ke wilayahnya.

Selain itu diketahui Arab Saudi saat ini tidak menjalankan hubungan diplomatik dengan negara itu.

Alasannya karena terkait tindakan okupansi Israel atas wilayah Palestina.

Meski demikian, kedua negara disebut-sebut sempat melakukan komunikasi, di mana pada 2020, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan dilaporkan mengadakan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).

Saat itu, tetangga-tetangga Saudi seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain telah memutuskan untuk menormalisasi hubungannya dengan Tel Aviv.

Hal itu dilakukan dengan mediasi oleh Amerika Serikat, yang saat itu dipimpin Presiden Donald Trump.***

Editor: Timothy Lie

Tags

Terkini

Terpopuler