Kesehatan Keuangan Aman, Masa Pensiun Auto Nyaman, Cek Caranya Di Sini!

5 Juni 2023, 12:30 WIB
Kesehatan Keuangan Aman, Masa Pensiun Auto Nyaman. Cek Caranya Disini! /FREEPIK/

ZONA SURABAYA RAYA - Kesehatan keuangan diukur dari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan finansial di masa sekarang.

Seperti misalnya memenuhi kebutuhan pokok dan pengeluaran rutin bulanan. Serta, kemampuan memenuhi kebutuhan finansial di masa depan seperti dana investasi dan dana pensiun.

Kesehatan keuangan juga mencakup kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan finansial yang tak terduga.

Seperti anggaran untuk asuransi kesehatan jika mendadak sakit serta dana darurat di kala kehilangan pekerjaan atau mengalami masalah pada bisnis yang tengah dijalankan.

Baca Juga: Checklist Segera! Berikut Tanda bahwa Kamu Memiliki Literasi Keuangan yang Baik, Auto Pensiun Dini!

Menurut Financial Health Network, terdapat delapan indikator kesehatan finansial.

Jika semua elemen indikator tersebut dapat dipenuhi, maka dapat membantu seseorang dalam mempersiapkan masa depan keuangan dan masa depan pensiun yang aman.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele! Pentingnya Literasi Keuangan Ditengah Marak Kasus Korban Pinjol dan Investasi Bodong

Indikator-indikator tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Pengeluaran Tidak Lebih Banyak Daripada Pendapatan

Tolak ukur paling dasar dari ciri-ciri keuangan yang sehat adalah pengeluaran tidak lebih banyak daripada pendapatan.

Sebab, jika pengeluaran lebih banyak daripada pendapatan, secara terus menerus terjadi dan tidak dibenahi.

Maka seiring berjalannya waktu akan mengakibatkan persoalan keuangan yang memiliki efek domino serius di masa depan.

2. Membayar Tagihan Bulanan Tepat Waktu

Pada umumnya setiap bulan tentu terdapat tagihan kebutuhan berupa air dan listrik bahkan mungkin tagihan internet yang juga di masa sekarang telah menjadi bagian dari kebutuhan penting.

Menunda pembayaran tagihan bulanan dapat mengakibatkan tagihan menumpuk. Tumpukan tagihan kebutuhan bulanan yang menumpuk tentunya tidak sehat bagi keuangan.

Baca Juga: Berbahaya! Kenali Dampak Dorongan Belanja Impulsif bagi Kondisi Finansial, Begini Cara Mengatasinya!

Sangat penting untuk melakukan anggaran khusus dan alokasi dana bagi tagihan bulanan agar dapat membayar secara tepat waktu.

3. Memiliki Dana Darurat

Dana darurat digunakan untuk mempersiapkan dan menjaga jika terdapat hal-hal yang tidak terduga dan tidak diinginkan terjadi secara mendadak seperti masalah kesehatan dan masalah pekerjaan.

Baca Juga: Fitur Paylater: Cermati Tujuan Penggunaannya Serta Pahami Resiko Keterlambatan Pembayarannya

Dana darurat yang aman sebaiknya dipersiapkan minimal sebesar 6 bulan jumlah dana pengeluaran rutin.

Masalah-masalah tidak terduga yang terjadi dan membutuhkan dukungan finansial untuk menyelesaikannya akan mudah dilewati dengan dukungan finansial yang baik.

Sebab dana darurat akan menjadi salah satu hal yang membantu untuk melewati masa-masa tidak terduga tersebut.

4. Memiliki Dana Pensiun, Tabungan Serta Aset untuk Persiapan Jangka Panjang

Meskipun waktu pensiun masih lama, namun sangat penting untuk mempersiapkan dana masa pensiun. Dana pensiun dapat berupa tabungan serta aset.

Dana pensiun akan sangat membantu untuk memenuhi segala kebutuhan dikala fisik sudah tidak mampu bekerja lagi.

Dana pensiun yang dipersiapkan dengan baik akan membantu generasi selanjutnya agar tidak mengalami kondisi generasi sandwich atau sandwich generation.

5. Memiliki Rasio Utang yang Rendah

Jika memutuskan untuk berhutang, baiknya berhutang untuk tujuan produktif, dapat mengelolanya secara bertanggung jawab serta memiliki komitmen untuk mengembalikannya.

Rasio utang baiknya lebih rendah daripada pendapatan yakni utang harus lebih rendah 30 persen dari pendapatan.

Namun jika rasio utang lebih tinggi 30 persen dari pendapatan maka akan berakibat pada kondisi keuangan yang tidak sehat.

6. Tidak Memiliki Kredit Macet

Melunasi pinjaman atau kredit merupakan hal yang perlu dilakukan tepat waktu. Kredit macet dapat mempengaruhi riwayat credit score bank.

Jika laporan credit score bank tidak bagus, maka akan berdampak pada persoalan sulitnya persetujuan pinjaman dikemudian hari.

Baiknya, jika akan melakukan pinjaman atau kredit, lakukan proyeksi berupa kemampuan dalam pelunasan pembayarannya.

Kredit yang macet serta bunga kredit yang terus berjalan dapat mengakibatkan penumpukan utang.

Hal tersebut tentu akan membebani keuangan dan tentunya mengakibatkan keuangan menjadi tidak sehat.

7. Memiliki Asuransi

Asuransi memberikan perlindungan pada resiko-resiko tak terduga di masa depan seperti kecelakaan, masalah kesehatan hingga perlindungan pada resiko kerusakan barang dan properti.

Sehingga, sebaiknya saat pendapatan sudah stabil bahkan naik secara signifikan serta telah mampu secara konsisten mengalokasikan dana pada tabungan dan mempersiapkan dana darurat.

Maka selanjutnya sebaiknya memiliki asuransi untuk melindungi hal-hal dan resiko-resiko tak terduga di masa mendatang.

8. Memiliki Perencanaan Keuangan

Menciptakan keuangan yang sehat dimulai dari hal kecil, yakni melakukan perencanaan keuangan.

Seperti melakukan penganggaran pengeluaran belanja rutin sehingga akhirnyaa mampu menelusuri aliran pengeluaran.

Jika hal tersebut dilakukan, maka kita dapat memanajemen keuangan sehari-hari serta kita dapat mengevaluasi transaksi keuangan secara rutin.

Keuangan yang tidak sehat berasal dari tidak merencanakan keuangan secara terukur sehingga aktivitas belanja menjadi tidak terencana dan terkontrol dengan baik.

Demikian delapan delapan indikator kesehatan finansial. Keuangan yang sehat membantu seseorang untuk tetap stabil secara finansial di masa sekarang dan di masa depan.

Terutama untuk mempersiapkan masa pensiun yang aman selain untuk berjaga-jaga terhadap kondisi ketidakpastian serta hal-hal yang tidak terduga di masa depan.***

Editor: Rangga Putra

Sumber: Financial Health Network

Tags

Terkini

Terpopuler