Fitur Paylater: Cermati Tujuan Penggunaannya Serta Pahami Resiko Keterlambatan Pembayarannya

- 31 Mei 2023, 17:30 WIB
Perlu perhitungan yang matang untuk memutuskan menggunakan fitur paylater untuk tujuan produktif atau tujuan konsumtif.
Perlu perhitungan yang matang untuk memutuskan menggunakan fitur paylater untuk tujuan produktif atau tujuan konsumtif. /Freepik

ZONA SURABAYA RAYA - Paylater merupakan layanan kredit pembayaran barang tanpa anggunan apapun. Paylater digunakan untuk pembelian barang-barang yang dijual melalui marketplace atau e-commerce yang menyediakan layanan dengan sistem beli dulu lalu bayar kemudian.

Singkatnya, paylater merupakan layanan pinjaman untuk pembelian barang yang pelunasannya dapat dicicil beserta bunganya pada beberapa tempo waktu tertentu. Terdapat cicilan dalam tempo satu bulan, tiga bulan, enam bulan, hingga dua belas bulan. Sebelum memutuskan untuk menggunakan fitur paylater, ada baiknya juga untuk mengetahui tujuan pembelian barang menggunakan fitur paylater.

Paylater Untuk Utang Produktif
Pada umumnya fungsi paylater digunakan untuk pembelian barang secara kredit. Sebenarnya, paylater dapat dimanfaatkan untuk pembelian barang secara kredit namun untuk barang yang produktif. Barang yang produktif diantaranya adalah barang-barang yang menunjang produktifitas usaha.

Baca Juga: Mengapa Fatwa MUI Haramkan Paylater? Padahal 'Beli Sekarang Bayar Nanti' Sedang Tren, Sebut Ada Jebakan

Contohnya, jika anda memiliki sebuah bisnis yang telah memiliki pendapatan yang stabil, misalnya bisnis bakery rumahan, lalu anda bermaksud untuk menambah satu unit oven kapasitas industri untuk bisnis bakery anda, anda dapat menggunakan fitur layanan paylater di situs marketplace.

Anda dapat mengatur pembayaran beserta besaran bunganya dengan tempo waktu tiga bulan, enam bulan bahkan dua belas bulan. Pembelian barang untuk aktifitas produktif tentu tidak memiliki resiko yang besar apalagi arus keuangan usaha sedang stabil.

Paylater Untuk Utang Konsumtif
Berbeda dengan paylater utang produktif, paylater untuk utang konsumtif sangat beresiko. Resikonya adalah barang yang dibeli merupakan barang yang hanya sekedar keinginan semata sedangkan anggaran yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi cicilan pembayaran karena kurangnya sumber pemasukan yang ideal untuk alokasi dana kebutuhan pokok primer dan kebutuhan sekunder.

Jika hal tersebut yang terjadi, maka sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi keterlambatan pembayaran yang memicu munculnya banyak resiko dan konsekuensi di kemudian hari. Keterlambatan pembayaran dapat mengakibatkan sejumlah konsekuensi. Dikutip dari lama shopee.co.id, berikut konsekuensi keterlambatan pembayaran pada pengguna fitur Shopee paylater.
1. Dikenakan biaya keterlambatan sebesar 5% per bulan dari seluruh total tagihan Anda.
2. Pembatasan akses fungsi di aplikasi dan penggunaan Voucher Shopee.
3. Peringkat kredit Anda di SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) OJK yang dapat mencegah Anda untuk mendapat pembiayaan dari Bank atau perusahaan lain.
4. Dilakukan penagihan melalui telepon atau penagihan lapangan.

Baca Juga: Anda butuh Uang? Simak Kiat-kiat Jitu dan Sigap hindari Jerat Rayuan Pinjol Ilegal!

Halaman:

Editor: Timothy Lie

Sumber: djkn.kemenkeu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x