ZONA SURABAYA RAYA - Kuliner nasi kuning Avon, memulai jualannya di Ambon pada tahun 1972. Saat kerusuhan Ambon tahun 1999, Wagiyem, sang pemilik warung memutuskan untuk kembali ke Surabaya, kota asalnya, dan meneruskan usahanya berjualan menu nasi kuning.
Ternyata keputusan tersebut tepat, karena pelanggan warung Nasi Kuning Avon yang dari Ambon banyak juga yang mengungsi ke Surabaya, dan mencari keberadaan menu kesukaan mereka.
Sampai sekarang, pengelola warung nasi kuning Avon sudah dipegang generasi kedua.
Nasi kuning Avon sendiri agak beda dengan nasi kuning Jawa kebanyakan. Tekstur nasinya lebih pulen. Dari sisi lauk pelengkap juga beda.
Baca Juga: Lestarikan Akulturasi Tradisi dan Budaya Masakan dengan Hadirkan Kuliner Khas Pesisir Surabaya
Nasi Kuning ini diberi bumbu kental pelengkap yang berwarna merah pekat dan kaya rasa rempah. Mirip bumbu bali tapi bercitarasa agak pedas. Pilihan lauknya ada Ayam, Telur atau Tongkol.
Nasi kuning khas Ambon juga diolah dengan santan dan kunir sama seperti nasi kuning Jawa. Tidak heran bila rasa dan aromanya gurih.
Kalau di Ambon lauk yang jadi andalan adalah ikan cakalang, pindah ke Surabaya ikan ini diganti jadi tongkol.
“Di Ambon memakai Ikan Cakalang karena lebih mudah didapat dan disukai. Tapi di Surabaya kami kesulitan mencari Ikan Cakalang. Jadi ikan tersebut diganti Ikan Tongkol yang rasa dan teksturnya mirip," kata Nardi, anak Wagiyem yang sekarang meneruskan usaha pada ZonaSurabayaRaya Sabtu 12 Maret 2022.
Editor: Timothy Lie
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
-
Pengusaha Kuliner Borong Produk Tempe dan Bagi-Bagi ke Janda Terdampak Pandemi
-
Tahu Tempe LANGKA, Pengusaha Kuliner Terpaksa Lakukan Hal ini
-
Sambut Ramadhan Bun! Ini Resep Sempol Tahu Cocok Dijadikan Takjil Buka Puasa Sekaligus Ide Usaha Kuliner
-
Kuliner Legendaris Surabaya Nasi Tongkol Bu Karmini, Harganya Murah, Rasanya Wah
-
Santap Kuliner Ikan Asap Dringu, Gubernur Khofifah: Sambelnya Pas Banget