Benarkah Rekom PDIP untuk Eri Cahyadi di Tangan Tri Rismaharini? Politisi Muda ini Blak-blakan Jelang Pilwali

- 14 April 2024, 18:00 WIB
Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi
Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi /

ZONA SURABAYA RAYA - Rekomendasi PDIP untuk Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024 atau Pilkada Surabaya 2024 masih menjadi teka-teki. Benarkah rekom Eri Cahyadi ini di tangan Tri Rismaharini?

Tri Rismaharini masih menjadi sosok berpengaruh di Surabaya, Jawa Timur. Risma, sapaan akrabnya, merupakan mantan Wali Kota Surabaya dua periode, yakni 2010—2015 dan 2016—2020.

Setelah lengser dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini langsung dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Sosial (Mensos) hingga sekarang.

Di internal PDIP pun, Tri Rismaharini menjadi salah satu Ketua DPP PDIP. Risma juga memiliki hubungan dekat dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.

Baca Juga:

Sementara citra Tri Rismaharini di media sosial, juga masih baik di mata netizen atau publik Surabaya. Bahkan, kepemimpinan Eri Cahyadi sebagai Wali Kota kerap dibanding-bandingkan dengan Risma yang mendapat julukan ibuke arek-arek Suroboyo ini.

Dengan posisi Risma yang strategis, wajar jika muncul anggapan bahwa Risma masih punya pengaruh di Pilwali Surabaya 2024.

Seberapa Kuat Pengaruh Risma di Pilwali Surabaya 2024?

Politisi muda PDIP, Fuad Bernardi yang juga putra dari Tri Rismaharini blak-blakan mengenai posisi ibunya itu di Pilwali Surabaya 2024. Menurut Fuad, Risma masih memiliki pengaruh menarik dukungan publik bagi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Surabaya 2024.

"Kalau saya melihat di sosial media itu komentarnya kelihatan memang masih berpengaruh," kata Fuad dikutip Minggu 14 April 2024 dari Antara.

Fuad menyatakan nama Tri Rismaharini sudah melekat dan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kota serta warga Surabaya.

Faktornya adalah mengacu pada beragam inovasi kinerja pembangunan yang acap kali dilakukan Risma selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020.

"Jarang ada seorang pemimpin yang sudah tidak menjabat, tetapi efeknya masih dirasakan oleh masyarakat," ujar Fuad yang lolos menjadi anggota DPRD Surabaya pada Pemilu 2024 lalu.

Ditanya arah dukungan Risma di Pilkada Surabaya 2024, Fuad tak mengetahui persoalan itu. Sebab sampai saat ini ibundanya belum mengambil langkah, meski tetap berperan dalam menentukan usulan rekomendasi untuk kontestasi tingkat kota.

"Beliau juga ketua DPP PDI Perjuangan, jadi memang untuk saran memang termasuk yang didengarkan, pada saat rekomendasi Pilkada 2024," tutur Fuad.

Pesan Menohok untuk Cawali Surabaya dari PDIP

Meski demikian, Fuad menegaskan, bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya tak bisa menggantung nasib di tangan Risma. Termasuk pasangan yang diusung oleh PDIP.

Setiap pasangan yang muncul di dalam perebutan pucuk pimpinan di Kota Surabaya dimintanya berjuang memakai cara sendiri-sendiri, kemudian saling beradu gagasan dan program, bukan sebatas mengandalkan nama Menteri Sosial tersebut.

Terlebih saat ini masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan rekam jejak seseorang, hanya dengan mengakses internet.

"Kalau misal hanya bersandar karena endors Bu Risma, maka itu zamannya lagi. Terpenting adalah bagaimana calonnya harus memiliki program yang jelas," pungkas Fuad.

Sementara itu, di sisi lain Eri Cahyadi hampir pasti mendapat rekomendasi dari Partai Golkar. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Adies Kadir.

"Semuanya harus keluar setelah hari raya, karena pendaftaran Juli-Agustus. Kalau tidak keluar kasihan yang mau maju," ucap Adies. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah