Network
ZONA SURABAYA RAYA - Pemerintah Kota Surabaya melangkah maju dengan merancang penyederhanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pada tahun 2024.
Penyatuan aplikasi ini bertujuan meningkatkan efektivitas pelayanan dan mempermudah akses masyarakat.
M. Fikser, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, menjelaskan bahwa sebelumnya terdapat 322 aplikasi di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, dengan 212 aplikasi layanan pemerintahan dan 110 aplikasi layanan publik.
Baca Juga: Mengenal FB Pro untuk Menghasilkan Uang, Meraih cuan di 2024
"Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) meminta agar aplikasi ini dirangkum menjadi beberapa aplikasi," kata Fikser.
Setelah proses pemetaan, ditemukan 286 aplikasi pelayanan, termasuk 217 aplikasi publik yang masih aktif dan 69 aplikasi yang tidak aktif. Aplikasi yang tidak aktif dihentikan untuk memanfaatkan memori secara efisien.
Dari 217 aplikasi publik yang aktif, terdapat 65 aplikasi di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, kemiskinan, pengaduan, dan perizinan. Untuk menyederhanakan, Pemkot Surabaya memutuskan menggabungkan semua layanan tersebut ke dalam dua aplikasi utama: "Wargaku" untuk pelayanan publik dan "Kantorku" untuk pelayanan administrasi pemerintahan.
Aplikasi "Wargaku" akan mencakup pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan, kemiskinan, pengaduan, dan perizinan. Sementara "Kantorku" akan menyediakan layanan administrasi pemerintahan seperti Pengawasan Internal Pemerintah, Kepegawaian, Perencanaan, Keuangan, dan Pengadaan Barang dan Jasa.
