Network
ZONA SURABAYA RAYA - Terdapat penjelasan terbaru terkait kematian tragis mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan.
(FKH) Universitas Airlangga, inisial CA (21), yang ditemukan meninggal di dalam mobil di sebuah apartemen di Kabupaten Sidoarjo.
Kalabfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo, Selasa 12 Desember 2023, mengungkap bahwa penyebab kematian bukanlah gas helium, tetapi akibat menghirup Difluoromethane, senyawa yang umumnya digunakan pada freon.
Baca Juga: Subdit Jatanras Polda Jatim Sidik Kasus Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran
Menurut Kombes Pol Sodiq Pratomo, barang bukti yang diperiksa labfor meliputi sejumlah item, termasuk tulisan tangan, barang-barang yang melekat pada tubuh korban, dan perangkat seluler.
"Dalam penelitian kami, tulisan tangan yang kami temukan di tempat kejadian perkara (TKP), yang sering dianggap sebagai surat wasiat, setelah dibandingkan dengan tulisan tangan pada buku-bukunya, kami dapat memastikan bahwa tulisan tersebut adalah milik korban," jelasnya.
Tim penyelidikan saat ini tengah melakukan pengembangan terkait DNA Touch dari barang bukti yang ditemukan, mulai dari plastik, lakban, hingga selang. Hanya satu profil DNA yang terdeteksi, sehingga diduga korban melakukan tindakan tersebut sendiri.
Baca Juga: Jatanras Temukan Mobil Mahasiswa Kedokteran yang Diduga Dibunuh Di Malang
"Gas yang sebelumnya dianggap sebagai helium, setelah pemeriksaan ternyata adalah gas Difluoromethane, yang umumnya digunakan dalam freon untuk pendinginan," tambahnya.
Pada perangkat seluler korban, ditemukan riwayat pencarian terkait cara bunuh diri menggunakan gas tersebut, termasuk transaksi pembelian barang-barang terkait.
Tragedi ini menjadi peringatan atas bahaya penggunaan senyawa ini dan menekankan pentingnya pendidikan serta pemahaman yang lebih baik tentang masalah kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri.***
