Hari Ini, 730 Tahun Silam, Kota Surabaya jadi Saksi Pasukan Nusantara Usir Tentara Mongol!

- 31 Mei 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi Serangan kavaleri Mongol-Tatar
Ilustrasi Serangan kavaleri Mongol-Tatar /Sergey Bodrov Sr./ cinema production company, 2007/

ZONA SURABAYA RAYA - Surabaya hari ini memasuki usianya yang ke-730 tahun. Kota yang dulu terkenal dengan pelabuhan Ujung Galuhnya ini merupakan lokasi pasukan Majapahit mengalahkan tentara Mongol.

Yang pada akhirnya membuat tentara Mongol kabur dari tanah Jawa melalui pelabuhan Ujung Galuh tahun 1293 lalu.

Dilansir dari Surabaya.go.id, nama Surabaya berasal dari kata Sura yang artinya berani dan baya yang artinya bahaya.

Apabila disatukan maka arti kata Surabaya adalah berani dalam menghadapi bahaya.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Ulang Tahun Kota Surabaya yang ke-730, Bupati Magetan: Semoga Semakin Sejahtera Warganya

Sehingga apabila dihubungkan dengan perjuangan Raden Wijaya dalam mengusir tentara Mongol yang datang ke Jawa, maka istilah Surabaya sangat tepat.

Sebab Raden Wijaya yang memimpin Majapahit saat itu belum memiliki tentara yang cukup kuat.

Baca Juga: Link Twibbon Siap Pakai HUT Surabaya ke 730! Semarakkan Hari Jadi Kota Pahlawan Tahun 2023

Namun menantu Kertanegara tersebut berani mengambil tindakan dengan menyerang tentara Mongol dan mengusir ternyata tersebut dari Jawa.

Padahal status tentara Mongol saat itu merupakan tentara terkuat di dunia.

Kisah bermula ketika raja Singhasari bernama Kertanegara kedatangan utusan dari Kekaisaran Mongol (Dinasti Yuan) yang beribukota di Khanbalik (sekarang Beijing, Tiongkok) tahun 1289.

Utusan bernama Meng Khi tersebut meminta agar Kertanegara bersedia memberikan upeti kepada Kaisar Kubhilai Khan, kaisar Mongol.

Kertanegara yang sedang percaya diri menolak mentah-mentah permintaan Meng Khi. Bagi Kertanegara, memenuhi permintaan utusan Mongol, artinya sama saja menyatakan tunduk kepada kekuasaan Kaisar Mongol.

Dengan marah Kertanegara melukai Meng Khi dan menyuruhnya pulang ke negerinya.

Baca Juga: Raub Miliaran Dari Trading Palsu, Mantan PMI Dibekuk Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim

Kaisar Kubilai Khan yang marah setelah mendengar laporan dari Meng Khi pada akhirnya menyiapkan puluhan ribu pasukan untuk menyerang Singhasari.

Namun ketika pasukan tersebut datang ke Jawa melalui Pelabuhan Tuban tahun 1293, Kertanegara telah tewas akibat pemberontakan Jayakatwang di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Miris! Pertahankan Nama Perguruan Miliknya, Ketua Perguruan Pembinaan Mental Karate Malah Jadi Terdakwa

Menantu Kertanegara, Raden Wijaya memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol untuk menghancurkan Jayakatwang.

Setelah Jayakatwang hancur, Raden Wijaya berbalik memerintahkan pasukannya untuk menyerang pasukan Mongol.

Dalam kondisi yang belum siap bertempur, pasukan Mongol harus menelan kekalahan.

Mereka kemudian lari dari Jawa melalui pelabuhan Ujung Galuh, dan kembali ke negerinya.

Kekalahan pasukan Mongol ini memungkinkan Raden Wijaya dapat mendirikan kerajaan baru yang bernama Majapahit, sebagai penerus Kerajaan Singhasari yang telah hancur.

Raden Wijaya kemudian naik takhta menjadi raja Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.***

Editor: Rangga Putra

Sumber: surabaya.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x