Wow! Penghasilan MBR Padat Karya Produksi Paving di Kota Surabaya Menyentuh Rp7 Juta per Bulan

- 21 September 2022, 13:30 WIB
Pelatihan padat karya produksi paving di Kota Surabaya.
Pelatihan padat karya produksi paving di Kota Surabaya. /Pemkot Surabaya

ZONA SURABAYA RAYA - Upaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggeber program padat karya mulai menunjukkan hasil nyata.

Informasi teranyar, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang masuk dalam kelompok program padat karya pembuatan paving sukses mendulang penghasilan Rp 6-7 juta per bulan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita, dikutip Rabu, 21 September 2022.

Adi Gunita mengungkapkan, khusus di daerah Kecamatan Tambaksari, ada dua kelompok usaha padat karya pembuatan paving yang telah terbentuk.

Baca Juga: 25 Maret Resmi Hari Padat Karya, Wali Kota Eri Cahyadi Janji Hilangkan Pengangguran di Surabaya, Wow Banget!

Sekarang ini, kata Adi Gunita, produksi paving kedua kelompok ini telah berjalan pasca dua bulan sebelumnya mendapatkan pelatihan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Dari MBR itu kita lakukan pelatihan terkait dengan produksi paving, dan sudah terbentuk dua kelompok usaha bersama di Kecamatan Tambaksari. Sudah kita lakukan bantuan legalitas juga terkait dengan Nomor Induk Berusahanya (NIB)," tutur Adi Gunita.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Penuhi Janji, Warga Surabaya Dilatih Bikin Paving di Bulan Padat Karya

Selain legalitas, Adi menyebut, bahwa pemkot juga membantu memfasilitasi kelompok usaha padat karya paving agar mendapat bantuan permodalan dari BPR Surya Artha Utama.

Setiap kelompok yang terdiri dari enam orang itu pun mendapatkan bantuan permodalan Rp15 juta untuk usaha produksi paving.

"Dari setiap kelompok itu dapat bantuan modal Rp15 juta. Jadi masing-masing orang mendapat sekitar Rp2,5 juta. Sedangkan jumlahnya ada 12 orang dari dua kelompok yang ada di Kecamatan Tambaksari," ujarnya.

Adi juga menerangkan, bahwa modal yang berasal dari BPR Surya Artha Utama ini digunakan oleh kelompok padat karya untuk membeli bahan pembuatan paving.

Lalu, untuk alat disediakan oleh Pemkot Surabaya hasil Corporate Social Responsibility (CSR). Sementara untuk tempat produksinya, mereka menggunakan lahan aset milik Pemkot Surabaya.

"Jadi untuk permodalan kita hubungan dengan teman-teman dari BPR Surya Artha Utama. Sedangkan terkait alatnya kita sinergi dengan stakeholder minta CSR dan sudah ada 2 bantuan alat yang diberikan," jelasnya.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Targetkan Maret 2022 Jadi Bulan Padat Karya

Sejak mulai berjalan pada bulan Juli 2022, produksi paving mereka telah menunjukkan hasil yang signifikan.

Bahkan per bulan September 2022, omzet salah satu kelompok padat karya paving di Tambaksari, per orangnya tembus Rp6-7 juta.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Literasi Digital untuk Guru SMP Tangkal Konten Negatif

"Kelompok (padat karya paving) yang ada di Tambaksari Ketuanya Pak Anas ini per September dia setiap orang mendapatkan penghasilan Rp6-7 juta per bulan," ungkap Adi.

Selain di Kecamatan Tambaksari, Adi juga menargetkan pada tahun 2022 ini kelompok usaha padat karya pembuatan paving dapat terbentuk di sejumlah wilayah lain.

Wilayah-wilayah lain yang jadi target tersebut antara lain Kecamatan Kenjeran, Sukolilo, Pakal dan Gunungsari.

"Jadi itu target di tahun 2022. Tapi untuk target pada tahun 2023 sendiri, kita harapkan masing-masing kecamatan sudah terbentuk," pungkasnya. ***

Editor: Rangga Putra

Sumber: Pemkot Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah