Dua Wilayah Surabaya Lockdown, Buntut Ditemukan Suspect PMK, Menular ke Manusia atau Tidak?

- 18 Mei 2022, 22:15 WIB
Dua Wilayah Surabaya Lockdown, Buntut Ditemukan Suspect PMK, Menular ke Manusia atau Tidak?
Dua Wilayah Surabaya Lockdown, Buntut Ditemukan Suspect PMK, Menular ke Manusia atau Tidak? /Zona Surabaya Raya

ZONA SURABAYA RAYA- Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak ditemukan di dua wilayah Surabaya, yakni Kecamatan Lakarsantri dan Sambikerep.

Dengan temuan dua suspect PMK itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya melakukan pencegahan dengan menerapkan lockdown wilayah.

Satgas PMK juga diterjunkan untuk mengawasi hewan ternak di dua wilayah penemuan suspect (positif PMK).

Kepala DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, ketika sudah ada wilayah yang dinyatakan suspect, maka yang harus dilakukan adalah penguatan monitoring lalu lintas ternak.

Baca Juga: Tinggalkan Persebaya dan Resmi Bergabung PSIS Semarang, Ini Alasan Alie Sesay yang Bikin Kepo

Ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian RI No 403/ KPTS/ PK.300/ M/05/2022.

Artinya, akan dilakukan lockdown lalu lintas hewan ternak di tingkat wilayah kelurahan dan kecamatan.

Untuk memasifkan upaya pencegahan tersebut, DKPP akan menerjunkan Satgas PMK dan berkoordinasi dengan masing-masing lurah dan camat serta perguruan tinggi di Surabaya.

"Jadi bukan hanya DKPP saja yang bergerak, tetapi kami juga perlu support dengan camat dan lurah untuk mengawasi arus keluar masuk ternak di wilayahnya dan mengantisipasi menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha," kata Antiek, Rabu 18 Mei 2022.

"Kami juga berkoordinasi dengan perguruan tinggi yang memiliki bidang kedokteran hewan,"imbuh dia.

Baca Juga: Kabar Gembira! Sudah Vaksin Dosis Kedua, Penumpang Kereta Api Tak Perlu Lagi Swab Antigen

Menurutnya, untuk mengantisipasi penularan virus PMK pada hewan ternak bukan hanya melalui sosialisasi di tingkat kelurahan dan kecamatan, tetapi juga melalui masjid, jagal dan peternak hewan.

Sosialisasi itu nantinya dilakukan setiap hari oleh DKPP Surabaya dengan menerjunkan delapan regu ke peternak dan memastikan kepada masyarakat bahwa virus PMK aman bagi manusia.

Sementara itu, terkait dengan kedatangan hewan ternak dari luar kota ke dalam wilayah Surabaya, Antiek menegaskan, setiap hewan ternak harus dilengkapi dengan surat resmi dari Veteriner daerah asal.

Hal itu berlaku juga bagi pedagang hewan qurban yang nantinya akan menjual hewan ternak di Kota Pahlawan saat menjelang Hari Raya Idul Adha.

Baca Juga: Dihantam Kontainer Pengemudi Ertiga Tutup Usia di Bungah Gresik

"Harus ada surat keterangan sehat dari daerah asal, nanti ada tim kami juga yang melakukan pemeriksaan hewan ternak dan mengeluarkan surat keterangan sehat," tegasnya.

Terakhir, Antiek kembali menekankan kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir, karena virus PMK tidak menular ke manusia.

Menurut dia, daging dan produk turunannya aman dikonsumsi oleh manusia, asalkan diolah dengan cara yang benar.

Misal, dengan cara dicuci, direbus hingga matang dan tidak dikonsumsi secara mentah.

"Virus PMK ini bukan zoonosis, artinya tidak menular atau menginfeksi manusia," tandasnya.

Baca Juga: Merinding! Erick Thohir dan Penjaga Rowo Bayu Ungkap Kisah dan Lokasi Asli KKN di Desa Penari

Jadi, sebelum mengonsumsi daging dan susu hewan ternak sebaiknya diolah melalui proses memasak, agar aman dan sehat.

"Kami menyarankan, agar membeli daging di pasar yang mengambil dari rumah potong hewan (RPH) karena kami telah melakukan pengawasan secara ketat, supaya aman ketika dikonsumsi oleh masyarakat," ungkapnya. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah