Banyak Diperjualbelikan Penghuni Gelap, Rusunawa Surabaya Didata Ulang

- 7 Februari 2022, 21:00 WIB
Rusunawa Surabaya
Rusunawa Surabaya /ZonaSurabayaRaya/
 
 
ZONA SURABAYA RAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merespon banyaknya laporan dan temuan penyimpangan penghuni rusun yang ditemukan. Para penghuni rusun akan didata ulang untuk mengantisipasi penyelewengan. 
 
Selain pendataan ulang, pemkot juga sedang memperbaiki manajemen hingga menciptakan aplikasi untuk mendata seluruh penghuni rusun di Surabaya.
 
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Irvan Wahyudradjad memastikan bahwa pihaknya melakukan pendataan dan verifikasi ulang mulai bulan Januari 2022 hingga saat ini.
 
Hasilnya, memang ada beberapa penyimpangan soal penghuni rusun itu. Di antaranya penghuni yang tidak masuk ke dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), padahal jika sesuai Peraturan Daerah (Perda), peruntukan rusun itu untuk MBR.
 
 
Irvan juga tak menyangkal adanya temuan dari dewan, penghuni rusun berstatus ASN. Irvan menyebutkan bahwa berdasarkan data yang dimilikinya, ada sebanyak 87 ASN yang masih menghuni rusun, terdiri dari 65 ASN aktif dan 22 diantaranya pensiunan ASN.
 
"Penanganannya berbeda-beda antara ASN yang masih aktif dan pensiunan. Namun yang pasti, kalau ASN aktif tidak akan masuk ke dalam data MBR,” kata Irvan, Senin 7 Februari 2022.
 
Irvan juga tak mengelak ketika ditanya soal penghuni rusun yang banyak membawa mobil. Dia juga memastikan akan memverifikasi setiap penghuni rusun yang membawa mobil itu, apakah hanya mobil yang dititipkan, atau punya usaha rental mobil atau si penghuni itu pengemudi taksi online.
 
"Seharusnya, di rusun yang penghuninya MBR, tidak mungkin membawa mobil, karena juga tidak ada parkir untuk mobil, makanya kita verifkasi lebih lanjut,” tegasnya.
 
 
Irvan juga menduga ada salah satu oknum penghuni yang memindahtangankan rusunnya atau bahkan menjual belikan rusun itu. Namun, ini sifatnya masih dugaan, makanya pihaknya terus menggalakkan verifikasi itu karena sudah tidak sesuai dengan peruntukannya.
 
Jadi, lanjut Mantan Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya ini, verifikasi ulang dilakukan kepada semua penghuni rusun di Surabaya. 
 
"Kita evaluasi dan kami juga memohon maaf apabila penghuni itu tidak masuk ke dalam MBR, kami akan minta untuk keluar dari rusun, kita akan gantikan ke warga yang lebih berhak, apalagi saat ini ada sebanyak 11 ribu antrean yang ingin masuk ke rusun,” tegasnya. 
 
Menurutnya, saat ini ada 20 rusunawa yang dikelola Pemkot Surabaya. Adapun 20 rusunawa tersebut adalah Rusunawa Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo, Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo, Pesapen, Jambangan, Siwalankerto, Romokalisari, Keputih, Bandarejo, Gununganyar Sawah, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Indrapura, dan Babat Jerawat. “Dari 20 rusun ini, total ada 103 blok dengan 4.890 unit. Luasnya berbeda-beda setiap rusun,” ujarnya.
 
 
Ditambahkan Irvan, pihaknya berjanji akan memperbaiki manajemen pengelolaan hingga pendataan penghuni rusun. Salah satunya dengan menciptakan aplikasi e-rusun. Aplikasi ini akan terkoneksi dengan data Dinsos SIM MBR dan juga data Dispendukcapil, sehingga melalui aplikasi ini akan diketahui mana penghuni yang masuk ke MBR dan mana yang tidak.
 
Dalam aplikasi ini juga akan ada data piutang atau tunggakan penghuni yang belum bayar sewa. Disediakan pula pembayaran digital atau e-payment untuk memudahkan para penghuni membayar biaya sewa tiap bulannya. ***

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x