Begini Ahli Kesehatan Masyarakat Meluruskan Isu Flurona

- 18 Januari 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Profesor di Israel Temukan Infeksi Langka Covid-19 ‘Flurona’ Pada Seorang Wanita Hamil Muda
Ilustrasi Profesor di Israel Temukan Infeksi Langka Covid-19 ‘Flurona’ Pada Seorang Wanita Hamil Muda /Pexels @chokniti
 
ZONA SURABAYA RAYA - Isu Flurona sempat menggemparkan medis global di tengah pandemi Corona yang belum usai. Kabar terus menggelinding bak bola panas.
 
Flurona merupakan koinfeksi dari virus influenza dan virus sars-cov-2 (Covid-19). Virus ini dikabarkan pertama kali diidentifikasi pada wanita hamil warga Israel yang belum divaksinasi.
 
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D., berpandangan bahwa, isu tersebut memiliki kesinambungan dengan beberapa gejala yang terjadi akhir-akhir ini.
 
Maraknya paparan virus covid-19 membuat masyarakat global menjadi lebih waspada. Sehingga, dengan timbulnya infeksi ganda atau koinfeksi dalam tubuh manusia melahirkan isu hangat untuk diperbincangkan.
 
 
“Kita tidak seharusnya terbebani dengan isu yang beredar. Semuanya masih penuh dengan perkiraan. Selain itu, gejala covid-19 dan influenza memiliki kemiripan. Besar kemungkinan hal tersebut hanya kepanikan masyarakat dalam menanggapi segala kemungkinan,” urai Laura.
 
Menurutnya, virus influenza yang terkandung dalam varian baru flurona merupakan salah satu virus yang lazim terjadi pada beberapa manusia, khususnya masyarakat Indonesia.
 
Hanya saja, untuk beberapa negara yang memiliki empat musim akan merasa tidak biasa ketika terserang influenza.
 
“Dalam hal ini berbeda kasus dengan masyarakat Indonesia, flu sudah menjadi penyakit yang biasa terjadi jika musim hujan tiba. Oleh karenanya, masih belum ada pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan flu yang bersamaan dengan covid-19,” imbuhnya.
 
 
Perbedaan musim di beberapa negara bisa menjadi salah satu alasan timbulnya koinfeksi tersebut. Pasalnya, flurona memiliki kesamaan dengan covid-19, yakni menular melalui droplet ketika orang yang terinfeksi bernapas, berbicara, batuk atau bersin.
 
Bedanya, influenza merupakan penyakit yang mampu terjadi melalui penularan udara dan ketika peralihan musim tiba.
 
Hal tersebut menjadi sorotan dikarenakan jarangnya masyarakat mengidap penyakit influenza (khususnya penduduk dengan negara empat musim pengganti). Bahkan di beberapa negara terdapat vaksin khusus untuk penanggulangan penyakit tersebut, guna meminimalisir gejala serupa.
 
"Sukar bagi flurona untuk sampai di Indonesia. Dikarenakan virus influenza (flu) memang sudah menjadi penyakit bawaan yang kerap dianggap biasa saja bagi masyarakat. Kalaupun ada, pasti akan dianggapnya covid-19 saja, atau influenza saja, karena keduanya memiliki banyak kesamaan yang menimbulkan asumsi seseorang hanya akan terserang salah satunya,” tegasnya.
 
 
“Jika ingin menjauhkan Indonesia dari terjadinya isu penyakit flurona, tentu harus menaati perihal apapun yang disampaikan selama pembatasan, misalnya 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan). Selain itu, di dalamnya juga harus terdapat pola hidup sehat oleh masing-masing individunya,” tegas dia. ***
 

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x