Aplikasi Monitoring Karantina Presisi di Bandara Djuanda Siap Menerima Kedatangan PPLN

- 6 Januari 2022, 17:30 WIB
Aplikasi Monitoring Karantina Presisi di Bandara Djuanda Siap Menerima Kedatangan PPLN
Aplikasi Monitoring Karantina Presisi di Bandara Djuanda Siap Menerima Kedatangan PPLN /Zona Surabaya Raya/
 
ZONA SURABAYA RAYA - Forkopimda Jawa Timur mengikuti rapat sekaligus launching Aplikasi Monitoring Karantina Presisi, secara virtual, yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dihadiri Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto, di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Kamis, 6 Januari 2022.
 
 
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta saat berinteraktif dengan Menkes RI secara virtual, menjelaskan kesiapan jajaran Jawa Timur dalam mengelola kedatangan PPLN yang nantinya dibuka dari T2 bandara Juanda. Uuntuk menghadapi hal tersebut, imbuh Nico pihaknya sudah membentuk Satgas penanganan PPLN. Antara lain, satgas bandara, satgas transportasi, satgas akomodasi, satgas kesehatan, dan satgas administrasi. 
 
"Maka akan dibagi mulai dari kedatangan, kemudian pengecekan paspor, pengecekan barang-barang oleh bea cukai, pengecekan kesehatan dilaksanakan di tempat langsung, lalu dilaksanakan tes PCR dan hasilnya ditunggu di sini, setelah aman baru dibawa ke tempat-tempat yang sudah disiapkan. Misalkan asrama haji dan hotel-hotel yang sudah disiapkan ada, 18 hotel. Total yang sudah disiapkan ada 3200 tempat tidur, dan satu kamar berisi dua orang, untuk mengantisipasi penyebaran virus Omicron," tutur Kapolda.
 
 
Masih kata jendral bintang dua tim satgas ini akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi satu sama lain. Sehingga masing-masing satgas yang ada di tempat karantina maupun yang di posko dapat berkomunikasi dengan baik. 
 
"Atas persetujuan dari pemerintah daerah, telah dibuatkan Wi-Fi, sehingga mereka nanti dalam melaksanakan karantina tidak bosan. Bisa mengakses informasi, bisa nonton TV,"terangnya.
 
"Harapannya Jawa Timur dengan adanya kerja sama yang baik, patuh terhadap aturan,  kita bisa hadapi bersama mengantisipasi penyebaran virus yang baru ini,"imbuhnya.
 
Mantan Kapolda Kalimantan Selatan mengatakan, saat ini masih belum ditemukan kendala, namun menurut Kapolda saat ini yang diinginkan adalah mendapatkan data, berapa orang yang akan datang masuk di Bandara Jawa Timur, itu penting. 
 
 
"Sehingga kalau data ini kami dapatkan satu hari, dua hari, tiga hari makin lama akan makin baik. Untuk data ini dibagikan ke seluruh satgas yang sudah ada. Selanjutnya mungkin kendalanya adalah, kepatuhan dari PMI untuk tinggal diam di tempat karantina selama ini 7 atau 10 hari, sesuai dengan daerah asal atau negara tempat mereka kerja. Kendala-kendala ini kami antisipasi dengan menyiapkan tempat wifi, kemudian nanti kami beri surat kabar, sehingga mereka juga tidak telat informasi," paparnya. 
 
Kapolda Jatim juga menyampaikan, dengan adanya aplikasi monitoring karantina presisi yang dilaunching ini, nantinya akan membantu mendapatkan data PMI atau pelaku perjalanan luar negeri yang akan datang.
 
"Saya kira penting buat kami, untuk selalu bersinergi, berkomunikasi, untuk mengatasi di tiap-tiap titik ini. Jadi semakin sering kami mengkomunikasikan, dan sama-sama mencari jalan keluar, itu akan mempermudah di dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Satgas ini,"tandasnya.
 
 
Rapat ini diikuti oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Danpuspenerbal Laksanana Muda TNI Edwin,SH,M.Han, Kabinda Jatim Marsma TNI Rudy Iskandar, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan, Sekda Prov Jatim Heru Tjahjono serta pejabat utama Polda jatim, pejabat utama Kodam V/Brawijaya dan seluruh stakeholder yang terkait, dalam rangka mengecek kesiapan, bagaimana Jawa Timur menerima Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).***
 

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x