Network
ZONA SURABAYA RAYA - Di tengah hiruk pikuk Kota Pahlawan, RW 2 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, menjelma sebagai oase tanggap bencana.
Keberhasilan mereka dalam menekan angka kebakaran dan meningkatkan kesadaran warga terhadap mitigasi bencana mengantarkannya menjadi pilot project nasional Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB).
Program Madagaskar (Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran) yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjadi kunci sukses RW 2 Wonorejo.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih Pujian KPK, Pencegahan Korupsi Terbaik di Jawa Timur
Edukasi dan pelatihan yang gencar dilakukan tak hanya menyasar orang tua dan kader PKK, tetapi juga merambah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan remaja.
"Awalnya program ini kurang mendapat perhatian warga. Tapi setelah diedukasi, mereka sadar ini penting untuk mencegah kebakaran," ujar Ketua RW 2 Wonorejo, Muhammad Ilyas Dwi Darmanto.
Upaya ini tak sia-sia. Kini, warga RW 2 tak lagi panik saat menghadapi potensi kebakaran. Mereka sigap dan paham cara memadamkan api di tahap awal. "Warga menjadi lebih care dan tanggap terhadap mitigasi bencana," ungkap Sri Harini, warga RT 6 RW 2.
Kesuksesan RW 2 Wonorejo tak lepas dari peran aktif kader PKK dan dukungan penuh Pemkot Surabaya. Sosialisasi door to door, simulasi, pelatihan, dan penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap RT/RW menjadi bukti nyata komitmen bersama.
