Menguak Sepak Terjang PKI di Indonesia, Ahli Sejarah UNESA: Dokumen ABC Revolusi Indonesia Bukti Pemberontakan

- 1 Oktober 2021, 19:08 WIB
Ilustrasi buku
Ilustrasi buku /Pexel/

ZONA SURABAYA RAYA - Peristiwa G30S PKI tahun 1965 merupakan sekelumit kisah dari kekejaman PKI di Indonesia, Ternyata jauh sebelum tragedi berdarah yang menewaskan 6 Jenderal dan 1 Letnan dalam peristiwa G30S PKI ini, masih banyak rencana lain yang dilakukan PKI. Menguak sepak terjang PKI di Indonesia, ahli sejarah Universitas Negeri Surabaya: Dokumen ABC Revolusi Indonesia bukti pemberontakan PKI dengan terget mendirikan negara komunis di Indonesia.

Prof. Dr. Aminuddin Kasdi, ahli sejarah Universitas Negeri Surabaya, menemukan fakta berbagai fakta yang ada dalam buku kecil atau buku saku yang berjudul ABC Revolusi Indonesia yang di tulis oleh CC (Comite Central) PKI pada tahun 1957.

Buku ini merinci tiga revolusi atau pemberontakan PKI yang akan mendirikan negara komunis di Indonesia serta yang tentang rencana pemberontakan PKI yang dilakukan di Indonesia jauh sebelum peristiwa G30S PKI tahun 1965.

Di lansir dari portal jember, 25 September 2021, Bongkar Isi Dokumen Milik PKI, Guru Besar Unesa Singgung Soal Pembantaian Terencana oleh NU, profesor kelahiran Nganjuk 9 Januari 1948, mempunyai bukti tentang kekejaman PKI, serta tentang dokumen PKI yang diitulis oleh CC (Cemote Central) PKI, bahwa telah tertulis rencana PKI akan menjadikan negara Indonesia menjadi negara komunis.

Baca Juga: G30S PKI, Peringatan Kelam 30 September Hingga Permintaan Maaf Gereja Katolik Roma Atas Rezim Vichy Pro Nazi

Selain itu, ahli sejaraha sekaligus peneliti dan dosen sejarah Unesa ini menegaskan bahwa isu-isu yang mengaburkan kekajaman PKI tidak di dukung bukti historis. Sementara dokumen yang dtemukannya justru berisi mengenai rencana pemberontakan PKI untuk mendirikan negar komunis di Indonesia.

Dimana dalam dokumen atau buku yang warna kuning dengan judul tulisan berwarna merah yang sudah tampak lusuh ini berisi 27 halaman ini, ia dapatkan saat melakukan penelitian tentang kejadian di Mantingan lalu mendapat ijin Wakil Gubernur Lemhanas untuk membongkar arsip dan dokumen di Perpustakaan Wilayah Yogjakarta bulan Mei tahun 1998 .

"Buku itu saya dapatkan dari Yogjakarta. Sehingga dari situ saya terus melakukan penelitian," tegas pris kelahiran Nganjuk. 9 Januari 1948 ketika dihubungi wartawan Zona Surabaya Raya melalui sambungan telephon genggam, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 1 Oktober 2021.

Dimana dalam buku tersebut berisi berbagai rencana PKI, ada tiga tahapan pemberontakan PKI yang akan dilakukan untuk mendirikan negara komunis di Indonesia. Dalam buku yang berisi 27 halaman ini PKI menilai bahwa revolusi di Inoinesia belum selesai karena hari depan Indonesia adalah terbentuk masyarakat komunis.

Baca Juga: Sumur Lubang Buaya, Saksi Bisu Tragedi G30S PKI, Anak Indigo di Surabaya Menangis Ada Apa?

Dimana dalam buku itu tertulis revolusi kemerdekaaan tahun 45 dinilai belum sepenuhnya berhasil karena kondisi ekonomi Indonesia belum sepenuhnya di kuasi. Selanjutnya dilakukan revolusi sosial, serta revolusi dalam bentuk agraria.Revolusi ini di harapkan bisa menjadikan masyarakat komunis di Indonesia.

Ternyata, sebelum kejadian G30S PKI tahun 1965, PKI sendiri juga sudah melancarkan berbagai aksi di daerah. Bahkan dalam penelitiannya di 2 daerah di Jawa Timur yaitu Mantingan dan bungkor Kediri, PKI telah melakukan berbagai aksi propaganda ke masyarakat.

Namun aksi itu di berbagai daerah itu gagal.Kegagalan aksi yang dilakukan PKI tertuang di halaman 25 dalam buku ABC Revolusi. Akhirnya PKI melakukan berbagai macam cara untuk tetap melaksanakan niatnya menjadikan Indonesia sebagai negara Komunis.

" Selanjutnya PKI melakukan skneario lain untuk mempercepat keinginannya menjadikan Indonesia menjadi nagara komunis. Pada tanggal 5 Agustus 1965, DN Aidit terbang ke Beijing Cina Dimana gembong PKI ini berjanji merencanakan skenario lain yaitu skenario pemberontakan G30S PKI," tutur Profesor yang sudah berusia 73 tahun

Dan akhirnya, peristiwa penculikan Jenderal TNI AD terjadi 30 september 1965 pukul 4 dini hari dan dikenal dengan peristiwa G30S PKI yang menewaskan 6 Jenderal dan 1 Letnan dan ditemukan di dalam sumur tua di lubang buaya.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah