G30S PKI, Peringatan Kelam 30 September Hingga Permintaan Maaf Gereja Katolik Roma Atas Rezim Vichy Pro Nazi

- 30 September 2021, 14:18 WIB
Monumen Kresek Madiun
Monumen Kresek Madiun /Zona Surabaya Raya/

ZONA SURABAYA RAYA - 30 September merupakan salah satu hari bersejarah yang hingga kini masih selalu dikenang masyarakat Indonesia, terlebih para keluarga korban keganasan tragedi G30S PKI.

Di mana pada 30 September 1965 terjadi tragedi pembantaian yang menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia.

Meski hanya berlangsung satu malam, terdapat banyak korban nyawa dari peristiwa mencekam kudeta ini.

Secara rinci, perostiwa itu terjadi pada 1 Oktober 1965 dini hari, di mana saat itu Pasukan Tjakrabirawa di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung Syamsuri memulai aksinya dengan melakukan aksi penculikan terhadap 7 jendral.

Baca Juga: Inul Daratista Terkejut, Bangun Tidur Digegerkan dengan Mayat di Depan Rumah

Ketujuh jenderal itu yakni Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Letjen (Anumerta) M.T. Haryono, serta Mayjen (Anumerta) D.I. Panjaitan yang langsung dibunuh di rumah masing-masing, sementara Letjen (Anumerta) Suprapto, Letjen (Anumerta) S.Parman dan Mayjen (Anumerta) Sutoyo ditangkap hidup-hidup kemudian disiksa dan dibunuh oleh PKI.

Namun dari ketujuh jendral itu, satu jendral yakni Panglima TNI Jenderal A.H. Nasution, berhasil lolos melarikan diri saat pasukan Tjakrabirawa mengepung rumahnya.

Panglima TNI Jenderal A.H. Nasution saat itu berhasil selamat dengan melompati pagar rumah Kedubes Irak yang berada di sebelah rumahnya.

Jenazah para jendral yang telah dibunuh itu kemudian dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya.

Halaman:

Editor: Julian Romadhon

Sumber: On This Day


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x