Gelar Pembelajaran Tatap Muka, SMKN 6 Surabaya Lakukan Kegiatan Praktik

- 26 Agustus 2021, 17:05 WIB
Situasi Pembelajaran Tatap Muka Siswa-siswi SMKN 6 Surabaya
Situasi Pembelajaran Tatap Muka Siswa-siswi SMKN 6 Surabaya /Zona Surabaya Raya/Laut Biru

ZONA SURABAYA RAYA - Kota Surabaya sudah memasuki PPKM Level 3, artinya sudah bisa melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).

SMK Negeri 6 Surabaya kemudian menggelar PTM setelah Kota Surabaya dinyatakan memasuki PPKM Level 3.

Sebelum memasuki sekolah, sejumlah siswa siswi terlebih dahulu mengikuti pengecekan suhu tubuh.

Baca Juga: Rindu Suasana Tatap Muka di Sekolah, Desainer Surabaya Modifikasi Seragam Sekolah dengan Semangat Merah Putih

Pertama-tama, mereka diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir ketika hendak menuju ke ruangan kelas.

Selanjutnya, para urid juga dihimbau oleh petugas sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Surabaya, Bahrun, mengatakan, usai dinyatakan level 3, pihaknya langsung menggelar rapat internal dengan para guru.

Baca Juga: Desakan Menunda Pembelajaran Tatap Muka Menguat, Pemkot Surabaya jadi Ragu Sekolah Dibuka pada Bulan Juli

"Bahwa kami sudah memasuki level 3 sehingga diizinkan untuk PTM. Kemarin juga sudah rapat dengan kepala SMK negeri se surabaya, dengan Kepala Cabag Dinas Pendidikan," ujarnya, Kamis, 26 Agustus 2021.

Lanjutnya, dengan turunnya PPKM Level 4 ke 3 maka sekolah, khususnya SMK, untuk bisa melakukan PTM terbatas.

Terutama menyangkut keperluan praktek aja, mengingat SMK identik dengan praktek.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi Unair: Buka Sekolah Tatap Muka, Angka Positif Harus Kurang Dari Lima Persen

"Yang paling dekat dengan praktek adalah anak anak kelas 11 mau PKL di Industri. Sehingga, mereka banyak kami berikan pembekalan supaya ketika praktek industri  sudah punya bekal secara langsung," terangnya. 

"Sehingga nantinya diharapkan dengan praktek secara langsung anak anak bisa menyesuaikan diri dengan kondisi perusahaan atau industri," sambungnya.

Namun, untuk sementara PTM SMK Negeri 6 melakukan  satu sesi. Jumlah siswa yang mengikuti mencapai 18 anak.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka belum Jelas, Pemprov Jatim: Memperhatikan Perkembangan Kasus Covid-19

Sedangkan siswa lainnya masih menggunakan metode daring. Sehingga, berkolaborasi antara laring dan daring.

"Jam mulainya pukul 7 sampai 10. Semua jurusan, karena memang tiap anak harus praktek," ucapnya.

Sementara itu, disinggung soal SMK Negeri lainnya, Bahrun yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Negeri Surabaya, menyebut, sudah ada sekolah yang telah melakukan PTM.  

Baca Juga: Tatap Muka, Sekolah Khadijah Surabaya Gelar Uji Kompetensi Baca Al-quran

"Jadi PTM tahun ini Alhamdulilah tidak sepeti tahun tahun lalu ada 25 persen ada 50 persen, ini kebetulan dengan level ini 3 bisa melaksanakan PTM 50 persen. Dengan 50 persen ini lebih efektif drpd yang hanya 25 persen. Itupun kalau orang tua mengizinkan. Kami tetap mengutamakan izin ortu," ungkapnya.

"Ada orang tua yang tidak setuju. Tapi dalam artian anaknya tidak sehat. Bukan tidak setuju PTM. Tapi kondisi anaknya yang tidak memungkinkan," tandasnya.

Terpisah, salah satu Siswa SMKN 6 Jurusan Perhotelan kelas 12, Danendra Alif, berharap bisa jalan terus lantaran bisa mengikuti materi lebih lanjut.

Baca Juga: Dengan Riset Baru, Sekolah Murid Merdeka Gabungkan Pembelajaran Daring dan Tatap Muka Saat Pandemi

"Lebih seneng tatap muka karena lebih jelas materi yang disampaikan sama guru materi. Kalau daring komunikasi terbatas. Kendala daring paket internet sama handphone," pungkasnya.***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x