ZONA SURABAYA RAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memberikan tanggapan mengenai aksi penolakan warga terkait penggunaan gedung sekolah sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19.
Sebelumnya, pada Jumat, 23 Juli 2021 kemarin, banyak aksi penolakan warga Kota Surabaya kepada beberapa tempat yang bakal dijadikan tempat isolasi bagi warga yang terpapar Covid - 19.
Seperti, warga Barata Jaya menolak SDN Barata Jaya yang digunakan sebagai tempat isolasi, warga Gunungsari yang menolak SD Gunungsari 1 menjadi tempat isolasi, dan warga sekitar GBT yang juga melakukan aksi tersebut.
Kebanyakan dari aksi itu, warga mengaku tak mendapat sosialisasi sebelumnya dari pihak Pemkot Surabaya maupun dari pihak Satgas Kota Surabaya.
Baca Juga: Sekolah Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Ditolak, Ini 7 Fakta yang Terungkap di Lapangan
Dari aksi demo penolakan yang semakin meluas, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memberikan tanggapan, bahwa masyarakat belum mengerti maksud dan tujuan Pemkot Surabaya.
"Tempati isolasi di kelurahan sudah siap banyak. Tapi juga banyak yang menolak. Sudah disosialisasikan, dipikir Rumah Sakit, tapi sebetulnya adalah tempat isolasi," kata Wali Kota Eri, Sabtu, 24 Juli 2021.
Wali Kota Eri mengaku, bahwa warga yang menolak itu mengira bahwa tempat yang berada di kelurahan bakal dijadikan rumah sakit.
Padahal, tempat itu nantinya hanya dibuat tempat isolasi bagi warga yang terpapar, dan bisa memudahkan Pemkot Surabaya untuk memonitor warga tersebut di tiap kelurahan.