Sekolah di Surabaya jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, DPRD: Virusnya Menyebar Nggak?

- 23 Juli 2021, 15:52 WIB
Protes warga terhadap gedung sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 di Surabaya
Protes warga terhadap gedung sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 di Surabaya /Zona Surabaya Raya/Laut Biru

ZONA SURABAYA RAYA - Kebijakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang menjadikan gedung sekolah sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 dikritisi publik. Tak hanya protes dari warga sekitar sekolah, anggota DPRD Kota Surabaya juga mempertanyakan kebijakan tersebut.

Anggota Komisi A (Bidang Hukum dan Pemerintahan) DPRD Kota Surabaya, Imam Syafi'i menyebut gedung sekolah menjadi tempat cukup representatif sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19.

Namun politisi Partai Nasdem ini mempertanyakan keamanan warga sekitar sekolah yang dijadikan lokasi isolasi mandiri.

"Yang paling penting ada jaminan virusnya tidak menyebar ke warga yang tinggal di sekitar gedung sekolah yang dipakai sebagai tempat isolasi pasien Covid-19," ungkap Imam Syafi'i dikutip Zona Surabaya Raya dari Antara, Jumat, 23 Juli 2021.

Baca Juga: Sekolah Jadi Tempat Isolasi Mandiri, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Diprotes Warga

Imam mengatakan, fakta menunjukkan penularan Covid-19 pada klaster rumah tangga di Surabaya masih tinggi. Bahkan sampai saat ini belum bisa dikendalikan.

Kalau hal itu dibiarkan, maka dikhawatirkan korban meninggal dunia akan semakin bertambah.

"Di Surabaya banyak warga tinggal di kampung yang semakin berisiko untuk menjalani isolasi mandiri, karena banyak rumah yang berdempetan,"papar mantan wartawan ini.

"Kamar tidak hanya dijadikan ruang tidur, melainkan bercampur dengan aktivitas lainnya," lanjut Imam.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah