Isolasi Mandiri 14 Hari Belum Tentu Bebas COVID-19, Simak Syarat agar Bebas dari Virus Corona

- 10 Juli 2021, 14:26 WIB
Isolasi Mandiri ditempuh pasien positif Covid-19 selama 14 hari. Namun belum tentu bebas dari virus Corona
Isolasi Mandiri ditempuh pasien positif Covid-19 selama 14 hari. Namun belum tentu bebas dari virus Corona /Antara Foto/Nyoman Hendra Wibowo


ZONA SURABAYA RAYA - Banyak pasien positif COVID-19 melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah, karena kondisi rumah sakit yang penuh pasien. Waktu isolasi mandiri standarnya 14 hari. Bagaimana syarat pasien isoman ini dinyatakan bebas COVID-19?

Meski telah isolasi mandiri 14 hari, belum tentu gejala COVID-19 hilang begitu saja. Bisa jadi masih ada gejala lanjutan yang timbul pasca isolasi mandiri.
Kasus yang terjadi pada Raditya Oloan, suami Joanna Alexandra, menjadi contoh. Melalui tes swab, Raditya dinyatakan sudah negatif virus corona. Namun ada gejala buruk usai isolasi 14 hari.

"Kejadian seperti ada banyak faktor, apa dia stres atau punya penyakit bawaan yang memperburuk keadaan," kata Praktisi klinik, edukator pengamat kesehatan dan relawan COVID-19 dr. Muhamad Fajri Adda'i dikutip dari ANTARA, Sabtu 10 Juli 2021.

Ia menegaskan salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah penyakit bawaan. Menurutnya, hal itu penting untuk menyadari gejala-gejala yang dialami oleh pasien.

Baca Juga: Miris, Pasien Isoman Covid-19 Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Mandi, Diduga Bunuh Diri

"Di minggu kedua yang ditakuti adalah badai sitokinnya, bisa jadi virusnya memang sudah berkurang tapi ada peradangan di sistem imun itu yang bikin perburukan, yang bikin meninggal," papar dr. Fajri.

"Imun sistem mungkin bisa membersihkan virus di tubuh Anda, tapi organ Anda ikut rusak," lanjut dia

Akan tetapi, ada juga kasus pasien COVID-19 yang hasil tes usapnya tetap positif meski sudah 30 hari tanpa gejala (OTG). Menurut dr. Fajri, hal tersebut kemungkinan adalah sisa-sisa dari bangkai virus.

"Harus dicek dulu nih, ada gejala enggak, kalah ada gejala bisa-bisa itu kasus tambahan. Dalam kejadian kayak gitu harus ditelusuri dulu, kalau hanya sisa-sisa bangkai virus enggak jadi masalah tapi harus betul-betul clear karena dapat menimbulkan kesalahpahaman," terang dr. Fajri.

Baca Juga: COVID-19 Masih Tinggi, Kejati Jatim Gelar Vaksin Gratis 13 Juli, Begini Syarat dan Cara Daftar

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah