ZONA SURABAYA RAYA- Didemo ratusan warga Madura di Balai Kota Surabaya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak lantas ciut nyali. Kader PDI Perjuangan (PDIP) ini menemui para pengunjuk rasa yang memprotes penyekatan dan tes swab di Jembatan Suramadu.
Sejak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura, Walikota Surabaya Eri Cahyadi terlihat gerak cepat (gercep) dengan melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu.
Ribuan pengendara dari arah Madura menuju Kota Surabaya dihentikan dan dilakukan swab antigen on the spot. Bahkan, Eri Cahyadi tampak terjun ke lokasi untuk memimpin jalannya screening.
Dalam menjalankan akasinya, warga Madura terlihat membentangkan poster bernada portes. Tulisan spanduk dan poster itu diantaranya, "Wali Kota Surabaya harus minta maaf kepada warga Madura", "hentikan penyekatan yang diskriminatif"', "di Madura tidak ada corona, yang ada markona".
Baca Juga: Ratusan Warga Madura Datangi Balai Kota Surabaya: Strategi Tracing Harus Diubah
"Saya hanya menjalankan tugas. Penyekatan itu bukan kebijakan Pemkot melainkan adanya permintaan surat dari Pemprov Jatim dan Pemkab Bangkalan," kata Eri Cahyadi saat menemui para pendemo di Balai Kota seperti dikutip dari Antara.
Meski begitu, Eri Cahyadi menegaskan aspirasi dari para pendemo akan disampaikan ke pihak yang berwenang, dalam hal ini Satgas COVID-19 Jatim.
"Surabaya adalah kepanjangan Bangkalan. Jadi bukan Surabaya yang melakukan penyekatan. Kami hanya sifatnya membantu," papar mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.
Baca Juga: Viral, Pengendara dari Madura Ngamuk dan Rusak Posko Penyekatan Suramadu
Sebelum Eri Cahyadi menemui massa, aksi sempat terjadi tarik ulur lantaran Satgas COVID-19 Surabaya meminta perwakilan 20 warga Madura masuk ke Balai Kota. Namun pendemo menolak permintaan itu.