Network
Lima orang pekerja tewas itu adalah Muhammad Burhanudin Al Ansori (22 tahun) dan Ibnu Attoilah (21). Keduanya berasal dari Kabupaten Trenggalek. Jasadnya kemudian dibawa ke RS Semen Gresik.
Kemudian Septianingrum (26 tahun) asal Kabupaten Kediri, Muhammad Andik (33 tahun) warga Kelurahan Gending, Kecamatan Kebomas Gresik, dan Johanes Saputro (22 tahun) warga Kabupaten Lamongan. Jenazah ketiganya dibawa di RSUD Ibnu Sina Gresik.
Sedangkan korban luka, masing-masing Nur Kholik (35) warga Kelurahan Sukorame Gresik, dan Ali (25) yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh dirawat di RS Semen Gresik.
Baca Juga: Jubir Wapres: Dana Haji Boleh untuk Proyek Infrastuktur, tapi Ada Syaratnya
Terpisah, Pengurus A2K3 Jawa Timur Edi Priyanto mendorong pihak internal perusahaan dan Disnaker setempat untuk mencari penyebab terjadinya ledakan pabrik yang menewaskan lima pekerjanya.
"Perlu dilakukan penyelidikan kecelakaan kerja atau Accident Investigation yang muaranya mencari penyebab kejadian untuk perbaikan, bukan kesalahan," kata Edi.
Pria yang menjabat Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pelindo III menjelaskan dalam rumus K3, diketahuinya penyebab dari kecelakaan kerja bisa dijadikan pembelajaran bagi perusahaan tersebut atau perusahaan lain, sehingga kejadian serupa tidak sampai terjadi lagi.
Seluruh pengurus A2K3 mengaku prihatin terhadap kejadian ledakan tersebut. "Atas nama pribadi dan organisasi kami turut prihatin dan menyampaikan ucapan duka atas jatuhnya korban fatality akibat kecelakaan kerja di perusahaan di Gresik," tuturnya.***
