Curhat ke Wali Kota, Ibu Ini Menangis Hidup di Surabaya, Suaminya Pengangguran, Anaknya Disabilitas

24 Juli 2022, 10:00 WIB
Seorang ibu mengungkapkan curahan hati hidup di Kota Surabaya, hingga menangis di hadapan Wali Kota Eri Cahyadi. /surabaya.go.id

ZONA SURABAYA RAYA - Seorang ibu mengungkapkan curahan hati hidup di Kota Surabaya, hingga menangis di hadapan Wali Kota Eri Cahyadi.

Bahkan, saking bergetarnya, sang ibu sampai tidak sanggup melanjutkan curahan hatinya kepada sang wali kota.

Sesekali, sang ibu harus berhenti dan mengusap air mata yang jatuh di kedua sisi pipinya.

Mendengar curahan hati sang ibu, seisi ruangan mendadak terdiam seribu bahasa.

Baca Juga: Wali Kota tidak Setuju Citayam Fashion Week di Surabaya? Eri Cahyadi: Banyak Mudarat, Saya Tutup!

Ibu yang tak sanggup menahan gejolak hati tersebut terjadi dalam sebuah agenda pertemuan dengan warga, Sambat nang Cak Eri, di Lobby Lantai 1 Balai Kota Surabaya, Sabtu, 23 Juli 2022.

Mengetahui ada warganya yang kesusahan, Wali Kota Eri Cahyadi langsung menenangkan sang ibu.

Baca Juga: Surabaya Sabet Penghargaan Nirwasita Tantra 7 Kali Beruntun, Wali Kota Eri Cahyadi: Berkat Warga

Rupanya, sang ibu tinggal di Rusun Romokalisari, di Surabaya Utara. Untuk pembaca ketahui, Romokalisari jaraknya cukup jauh dengan Balai Kota Surabaya.

Meski begitu, sang ibu tetap menguatkan diri untuk bisa hadir dalam acara sambat warga, supaya bisa mengalirkan frustasi sekaligus mencari pertolongan.

"Suaminya tidak punya pekerjaan, dia tinggal di rusun, dan anaknya masuk dalam kategori disabilitas. Tadi sempat menangis," sebut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Tapi karena kita selesaikan bersama-sama, akhirnya dia bisa tersenyum,” sambungnya.

Menurut Eri, untuk menuntaskan semua masalah warga, memerlukan kerjasama dan gotong royong dari seluruh jajaran Pemkot Surabaya.

Suami sang ibu, kata Eri Cahyadi, oleh Pemkot Surabaya diberi pekerjaan melalui Program Padat Karya.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Desak Camat Tegas terhadap Penghuni Rusun, Eri Cahyadi: Rusunawa itu Khusus untuk MBR!

"Kemudian untuk ibunya, diberi pelatihan untuk mengembangkan UMKM. Sehingga, ibu mampu merintis usaha tanpa harus keluar rumah, agar bisa mengawasi anaknya yang masuk dalam kategori disabilitas," tutur Eri.

  • Pentingnya interaksi langsung dengan warga

Eri Cahyadi sendiri menyadari, dengan berinteraksi secara langsung dengan warga, maka pemkot bisa mengetahui persoalan dan keluh-kesah yang dialami.

Baca Juga: Warga Adukan Pengembang Apartemen Puncak Bukit Golf ke Wali Kota Eri Cahyadi, Ini Masalahnya

"Oh ada permasalahan ini, maka saya harus menyusun anggaran yang seperti ini. Alhamdulillah sudah kita lakukan, sehingga anggaran ke depan bisa semakin fokus bagi masyarakat,” jelas dia.

Kendati demikian, Wali Kota Eri tidak menarget waktu untuk beberapa permasalahan yang bisa diselesaikan dengan cara musyawarah, kecuali problem yang berhubungan dengan Perda.

"Sebentar lagi saya akan menandatangani Perwali terkait batas waktu pelayanan publik," sebut pria yang akrab disapa Cak Eri itu. ***

Editor: Rangga Putra

Sumber: surabaya.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler