Network
ZONA SURABAYA RAYA - Cristiano Ronaldo dipertemukan kembali oleh sosok legenda yang melambungkan namanya. Pria itu ialah Sir Alex Ferguson mantan Manager Manchester United sekaligus sosok Ayah Ronaldo di lapangan hijau.
Dilansir dari situs resmi Manchester United, Ronaldo terlibat dengan sebuah pertemuan reuni kecil bersama pelatih yang menemukan bakat emasnya. Perbincangan hangat terjadi diantara keduanya dalam video singkat berseri.
Pada kesempatan itu, Cristiano mengenang kembali jasa Fergie--sapaan akrab pelatih asal skolandia ini. Salah satunya saat memboyong Ronaldo yang masih berusia 17 tahun dari Sporting Lisbon ke klub raksasa Manchester United.
Fergie-lah yang mendidik dengan sabar seorang pemuda portugis yang polos asal Kota Madeira, sebuah kota kecil di Portugal. Pemuda ingusan yang datang dengan bakat yang masih mentah, perlahan ditempa menjadi pesepakbola dunia profesional.
"Saya datang dari kota terpencil, sama sekali tidak mampu berbahasa Inggris. Saya bertemu dengan pemain-pemain bintang saat itu seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, Ole Solksjaer dan lainnya. Tetapi beliau (Alex Ferguson) terus mendukung dan mendampingi saya," urai Ronaldo.
Baca Juga: Pecinta Durian Harus Tahu, Masyarakat Canberra Australia Laporkan Hal Ini Pada Badan Layanan Darurat
Atas pendampingan dan dukungan Fergie, Ronaldo mampu beradaptasi dengan baik. Bakat kemampuan sepak bolanya pun semakin terasah dengan tajam. Rising star asal Portugal terus mengkilap dan menjadi pemain kunci bagi Setan Merah dalam beberapa musim.
"Sir Alex Ferguson memiliki leadership dan memperlakukan orang sekitarnya dengan baik, Apa pun yang dia (inginkan) katakan, maka dia juga melakukannya. Dia seorang Ayah bagi saya selama di dunia sepak bola pro ini," tegas suami dari Georgina i Rodriguez ini.
Menanggapi itu, Fergie menyatakan kepedulian tersebut selalu menjadi dasar dirinya saat mengelola timnya. Semua pihak wajib mendapat perlakuan baik dan rasa empati, tak hanya pemain, tapi juga staf pelatih, groundsman dan semua profesi yang terlibat.
Fergie juga selalu berhubungan baik dengan orang tua dari pemain muda yang dimiliknya. "Saya selalu libatkan orang tua, menanyakan apa yang perlu dibantu, karena mereka juga butuh rasa peduli itu," jawab Fergie.
Cristiano menganggap, di balik image yang keras dan berapi-api, Fergie ialah sosok yang sangat peduli dan perhatian kepada anak asuhnya. Meski tak menguasai bahasa inggris ataupun aksen lain, namun Fergie mengajak translator demi percakapan akrab tetap diterima satu sama lain.
CR7 juga mengingat satu peristiwa yang selalu diingatnya, yakni saat meminta ijin kepada Fergie untuk pergi menengok ayah kandungnya yang sedang dirawat di rumah sakit. Padahal, saat itu sedang berjalan kompetisi dan jadwal pertandingan yang penting.Ronaldo juga menjadi key player atau pemain kunci yang selalu diturunkan sejak menit awal.
Tak diduga, Fergie dengan bijak tetap memberikan ijin bagi anak buahnya untuk urusan dengan orang tua kandung masing-masing. Fergie juga membangun kepercayaan diri pemain meski sedang kondisi berduka.
"Saat itu saya bilang, Bos saya ingin menengok ayah yang sedang sakit keras di rumah sakit. Beliau bilang, kamu boleh pulang satu atau dua hari, tapi hari ketiga kamu harus kembali dengan fresshdan mempersembahkan kemenangan. Hasilnya, saat itu pulang dari menjenguk ayah saya, kami main dengan kemenangan," urai dia.
Menurut Ronaldo, kejadian tersebut akan selalu diingatnya walaupun Fergie tidak lagi mengingat. Tak khayal bila setelah menjadi superstar sepak bola, Ronaldo juga bisa berkarir panjang hingga mencapai usia 36 tahun.
Meski memasuki usia senja pesepakbola, CR7 tetap saja berkontribusi maksimal. Terlebih, Manchester United merupakan rumah keduanya. Bagi dia, Ferguson akan tetap menjadi orang tua atau ayah sepanjang masa baginya.***
